(。;_;。)
Tania Audia, seorang gadis cantik dan berparas lugu. Sepanjang hidupnya ia belum pernah merasakan kasih sayang seorang ibu, namun dia bukan anak piatu. Walaupun ia tinggal satu rumah dengan mamanya, ia tak pernah merasakan kehangatan sentuhan sang mama. Harapan terbesar dalam hidupnya adalah ia bisa merasakan pelukan sang mama.
Sejak ia dilahirkan, ia diasuh oleh asisten rumah tangga yang bernama Bu Mina. Bu Mina adalah seorang janda yang tidak memiliki anak, suaminya meninggal tidak lama setelah melangsungkan pernikahan. Bu Mina selalu menganggap Tania adalah putrinya. Oleh karena itu hidup Tania tidak terlalu kesepian, ia tidak mendapat kasih sayang dari mamanya, namun ia mendapatkan kasih sayang dari Bu Mina.
Tania adalah anak yang cerdas, sejak di sekolah dasar ia selalu mendapatkan peringkat pertama. Karena kecerdasannya Tania berhasil mendapatkan beasiswa. Banyak perlombaan yang berhasil dimenangkan Tania. Tania ingin membanggakan mamanya. Setiap ia menang lomba, dengan semangat ia akan memberitahu sang mama. Namun, bukannya respon baik yang ia terima justru bentakan dan cacian yang ia tidak harapkan keluar dari mulut mamanya.
"Ma, Tania menang lomba lagi Ma. Ini pialanya untuk mama," ucap Tania kecil dengan ceria lalu menyerahkan pialanya kepada sang mama.
Mamanya mengambil piala itu dari tangan mungil Tania. Kemudian dengan kejamnya ia melempar piala itu ke tembok hingga piala itu hancur.
Tania hanya bisa diam menahan tangis melihat hal yang tak asing lagi baginya. Piala dibanting, piagam dirobek, dan sertifikat lomba dibakar itu adalah hal yang selalu terjadi saat dirinya menang lomba. Namun, jika ia mendapat hadiah uang hal pertama yang mamanya lakukan adalah merebut uang tersebut.