Expired Girl Expired Money

daun kecil
Chapter #11

HAMPIR ROBOH

“MIN.. Parmin! Cepat kau keluar!” Teriak Bu Romlah dari belakang rumah Parmin yang merupakan tanah pekarangan Bu Romlah.

Parmin bergegas keluar diikuti istrinya yang kaget seolah mendengar petir di siang bolong. Mereka berdua berharap tidak ada masalah yang membuat tetangganya itu marah. Atau mungkin Emaknya membuat ulah lagi.

Bu Romlah melihat hal yang ganjal pada rumah Parmin hingga ia berteriak memanggil sang pemilik. “Kau lihat rumah-mu doyong mau roboh!” sambil menunjuk bagian belakang rumah Parmin yang ditopang pohon pisang.

“Ah masak, masih kuat berdiri gitu.” Sanggah Parmin.

“Ya masih bisa berdiri wong ditopang sama pohon pisang. Coba pohon pisang itu kau robohkan, rumahmu juga akan ikut roboh. Bisa-bisa roboh mengenai rumahku!”

“Ya biar nggak roboh pohon pisangnya dibiarkan saja, nanti kalau roboh tambah bahaya.” Lita mencoba membela suaminya.

“Sampai kapan pohon pisang itu sanggup menopang rumah kalian!! Kalau nggak cepat dibenerin ada angin kencang pohon itu roboh, kalian akan terpendam di dalam rumah. Mau!!”

“Mbenerin rumah juga pakai uang Bu, nggak sedikit. Kami belum punya uang.” Sahut Satelit.

“Nunggu kalian punya uang, rumahmu keburu roboh! Nggak hanya rumahmu yang akan roboh. Rumah Emakmu juga ikut roboh!”

“Iya tapi mau bagaimana lagi, nyatanya belum bisa diperbaiki sekarang. Lebih baik Bu Romlah tidak usah ikut campur. Rumah-rumah kami.” Ucap Parmin ketus, karena merasa Bu Romlah terlalu menekannya.

“Diingatkan malah tak tahu terima kasih, ya kalau roboh-nya ke belakang. Kalau ke samping kena rumahku, apa bisa kalian ganti rugi! Ini juga demi keselamatan kalian.”

“Terus bagaimana solusinya, Bu Romlah jangan ngomel terus bisanya.” Parmin jengkel dengan sikap Bu Romlah yang merendahkan.

“Kita ke Pak RT sama Pak RW, melapor. Kalian harus cari bantuan! Jangan diam saja.”

Lihat selengkapnya