OBAT darah tinggi yang diberikan dokter membuat Pak Sindung beser. Setelah dari kamar mandi dikejutkan dengan seseorang yang pernah dikenalnya.
“Sindung? Hei apa kabar lama tak jumpa.”
“Sepertinya aku kenal sampeyan.” Pak Sindung masih berpikir.
“Ini aku Lukman, teman satu SMA mu dulu. Masak kau lupa.”
“Lukman! Tak kusangka kau sudah setua ini.” Pak Sindung dan Pak Lukman berpelukan. “Ini rumahmu tho?”
“Iya, terus kenapa kau ke sini? Dandananmu kayak anak muda saja, nggak ingat umur?”
“Hahahaha.. Jiwaku ini masih jiwa muda.” Jawab Pak Sindung “Aku ada transaksi dengan anakmu.”
“Hani maksudmu? Transaksi apa?”
“Jual beli uang kuno, sekarang aku jadi kolektor uang kuno. Kau? Bagaimana kabarmu?”
“Kau lihat sendiri aku masih sehat dan bugar. Tak ku sangka aku akan bertemu kau lagi.”
Mereka pun saling mengobrol dan bernostalgia, bercerita tentang pengalaman mereka setelah lulus sekolah hingga sekarang.
“Ngomong-ngomong, cucumu sudah berapa sekarang?”