“Kau pikir siapa kau, hah! Beraninya menatap kami seperti itu. Sudah merasa paling benar?”
Sebuah pukulan telak menghantam seorang siswa lelaki yang terpojok di antara dinding dan siswa lainnya. Seragam yang ia gunakan robek, pipinya yang telah berulang kali menerima bogem mentah kini mulai membiru. Siapa pun pasti akan memberikannya tatapan belas kasih jika melihatnya seperti itu. tapi tidak untuk Felix. Ia dengan tatapan bengisnya justru kembali menghujani siswa itu dengan pukulan di berbagai sudut.
Felix tidak sendiri. Di belakangnya ada dua orang kawannya. Khaira dan Jimmy yang ikut mematai aksi gila sahabatnya.
Melihat bagaimana keadaan adik kelas mereka, tak lantas membuat ketiga orang itu iba. Dengan beringasnya pemuda berambut cokelat gelap kembali meninju siswa tadi, untuk selanjutnya ia oper ke arah Jimmy yang berdiri di samping meja yang Khaira duduki. Jimmy mengerang, ia mendorong jijik siswa tadi hingga terjungkal dan berbaring lemah di lantai gudang yang kotor.
“Heh, kau mengotori bajuku. Sialan!” ujarnya pada siswa itu sambil menepuk-nepuk bajunya yang terkena debu.
Padahal jika dipikir-pikir, pantaslah baju Jimmy berdebu. Mau bagaimanapun, mereka sedang ada di gudang belakang sekarang. Dengan penuh barang tak terpakai dan debu di mana-mana.
“Kalau kesal pukul saja dia,” sahut Felix yang masih tergelak karena mimik wajah Jimmy.
“Dia sudah mengotori bajuku, aku tak mau mengotori tanganku juga dengan memukulnya.” Jimmy berucap kesal. “Ayo Khai, lebih baik kita pergi.”
Khaira yang sebelumnya hanya memperhatikan Felix dalam diam, kini meraih tangan Jimmy yang mengajaknya keluar dari tempat pengap tersebut.
Felix mendesis tak suka, kesal di dadanya belum semuanya tersalurkan, namun Jimmy dan Khaira telah meninggalkannya. Membuatnya menoleh ke arah siswa yang masih berbaring tak berdaya itu.
“Heh, untung temanku sedang baik hati. Kalau tidak, sudah aku habisi kau sekarang juga.” Felix berkata sinis sambil menendang tubuh penuh luka tersebut, sebelum akhirnya ikut berlalu melewati pintu tempat Khaira dan Jimmy keluar.
***