FAHRI, MALAIKAT KECIL KAMI YANG MENGARUNGI BADAI HISPRUNG

Mada Elliana
Chapter #2

Malaikat di Antara Kami

Sejak usia dini, Fahri Athaya Putra menunjukkan ciri-ciri yang membedakannya dari anak-anak seusianya. Bukan hanya karena parasnya yang rupawan, tetapi lebih pada kematangan sikapnya yang tak lazim untuk anak seusia itu. Fahri adalah sosok yang dewasa dalam berpikir dan bertindak. Ia tidak mudah merengek atau mengeluh, dan seringkali menunjukkan pemahaman yang mendalam tentang situasi di sekitarnya, bahkan lebih dari yang diharapkan orang tuanya. Ketika teman-temannya sibuk memikirkan mainan atau serial kartun terbaru, Fahri mungkin sedang tenggelam dalam buku ensiklopedia, mencoba memahami fenomena alam atau sejarah.

Rasa ingin tahu Fahri begitu besar, seolah ia memiliki dahaga tak terbatas akan pengetahuan. Ia adalah tipe anak yang akan bertanya "kenapa?" berulang kali hingga mendapatkan jawaban yang memuaskan. Dari mengapa langit biru, bagaimana pesawat bisa terbang, hingga mengapa orang harus berbuat baik, setiap pertanyaan dilontarkannya dengan kesungguhan. Orang tuanya seringkali kewalahan, namun mereka menyambut setiap pertanyaan itu sebagai peluang untuk belajar bersama dan memperkaya wawasan Fahri. Ia bukan hanya ingin tahu, tetapi juga ingin mengerti, dan dari sanalah muncul kecerdasannya yang luar biasa.

Namun, di balik kecerdasannya, ada hati yang begitu lembut dan baik. Kebaikan hati Fahri terpancar dalam setiap interaksinya. Ia selalu siap membantu, baik itu membantu Rina mengangkat belanjaan, atau membantu temannya yang kesulitan memahami pelajaran. Empatinya sangat tinggi; ia bisa merasakan kesedihan orang lain dan akan berusaha menghiburnya dengan caranya sendiri. Terkadang, ia akan datang dan memeluk Rina tanpa alasan, seolah ia tahu ibunya sedang lelah atau sedih. Fahri adalah sosok yang tenang, penuh perhatian, dan memiliki aura yang menenangkan, seolah ada "malaikat" kecil yang bersemayam dalam dirinya, menyebarkan kebaikan kepada siapa pun yang berinteraksi dengannya.

Ketika Fahri mulai bersekolah, kejeniusannya mulai terungkap dengan jelas. Ia adalah tipe siswa yang selalu unggul dalam setiap mata pelajaran. Baik itu matematika yang rumit, pelajaran bahasa Indonesia dengan tata bahasanya yang detail, atau sains dengan eksperimennya yang menarik, Fahri selalu menunjukkan pemahaman yang cepat dan mendalam. Guru-gurunya seringkali dibuat kagum dengan kemampuannya menyerap materi pelajaran dengan begitu mudah.

Setiap semester, nama Fahri selalu tercatat sebagai juara kelas. Piagam dan piala menjadi hiasan di lemari kamarnya, namun ia tidak pernah membanggakan diri akan prestasinya. Baginya, belajar adalah proses yang menyenangkan, dan menjadi juara adalah konsekuensi alami dari usahanya. Ia tidak pernah belajar hanya untuk mendapatkan nilai, melainkan karena rasa ingin tahu yang besar.

Salah satu bukti kejeniusan Fahri yang menonjol adalah ketika ia berhasil meraih pin Best Academy dalam program ekstrakurikuler sains. Program ini diikuti oleh siswa-siswa pilihan dari berbagai sekolah, dan Fahri berhasil mengungguli banyak peserta yang lebih tua darinya. Ia mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan kompleks dan mempresentasikan ide-idenya dengan sangat jelas dan logis. Namun, ketika teman-temannya memuji, ia hanya tersenyum dan berkata, "Ah, aku hanya beruntung saja," atau "Aku senang bisa belajar hal baru."

Kerendahan hati adalah ciri khas Fahri yang paling menonjol. Ia tidak pernah merasa lebih unggul dari teman-temannya. Justru, ia seringkali membantu teman-teman yang kesulitan dalam belajar. Ia akan dengan sabar menjelaskan materi yang tidak dimengerti, tanpa sedikitpun nada merendahkan. Fahri percaya bahwa setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Ia tidak pernah memamerkan kemampuannya, justru ia lebih suka belajar dalam diam, menikmati setiap proses penemuan ilmu pengetahuan. Kerendahan hati inilah yang membuat Fahri tidak hanya dihormati oleh guru-guru, tetapi juga dicintai oleh teman-temannya. Ia adalah bukti bahwa kecerdasan sejati seringkali beriringan dengan kebaikan hati dan kerendahan diri.

Kelahiran Faiz, adiknya, membawa dimensi baru dalam kehidupan Fahri. Peran Fahri tidak lagi hanya sebagai anak tunggal, melainkan sebagai seorang kakak. Hubungan antara Fahri dan Faiz sangatlah istimewa, lebih dari sekadar ikatan persaudaraan. mereka adalah kakak, sahabat, dan pelindung satu sama lain.

Dari awal, Fahri menunjukkan sifat protektif terhadap Faiz. Ketika Faiz masih bayi, Fahri akan selalu ingin menggendongnya, mencium pipinya, dan bernyanyi untuk menidurkannya. Ketika Faiz mulai bisa berjalan, Fahri selalu berada di dekatnya, siap menahan jika Faiz terjatuh. Ia adalah penanggung jawab utama ketika orang tuanya tidak ada, memastikan Faiz aman dan terhibur.

Lihat selengkapnya