“Perempuan adalah
karya terbaik-Nya yang menenteramkan lagi menyeimbangkan.
Perempuanku adalah
prestasi terbesarku di dunia ini memakmurkan bumi kita.
Perempuanmu adalah
pasangan idealmu yang mendukungmu dan mendudukanmu
kepada posisi luarbiasamu memakmurkan bumi tercinta.”
PENCARIANMU kapan berakhir? Bukan itu satu pertanyaanku yang sebenarnya untukmu. Ingat, jika kau dan aku telah bertemu, memiliki kenyamanan ruang, dan kita saling percaya, barulah aku akan menyampaikannya. Kurasa dengan satu jawabanmu itu pertanyaan untuk ‘ayah kita’ itu terpecahkan dan mencerahkan.
Untuk bersegera berjumpa langsung denganmu, sering terpikirkan olehku melakukan caracara efektif, semisal menelepon rumahmu, ponsel pribadimu, membuat janji, atau lebih enaknya lagi jika aku sendiri berkunjung ke Bandung menemuimu. Sayang, aku belum ada keberanian untuk mengeksekusinya. Ada segan, ragu, malu, tidak percaya, kurang percaya diri, ‘takut’, juga takut tidak bisa pulang utuh karena buta jalan. Sepertinya kau bakal sulit kutemui. Hingga kini pun belum ada undangan keluargamu dan keluargaku atau keluarga besar kita berkumpul. Entahlah untuk acara arisan, sunatan, nikahan, atau Lebaran.