Blurb
Percaya dengan adanya Peri? Alan jelas-jelas tidak percaya. Tapi, Freyya, putri tunggalnya sangat-sangat percaya. Bagi Freyya, Peri bukan hanya hadiah ulang tahun yang dijanjikan Momy-nya sebelum meninggalkannya dan Dady-nya, tetapi juga merupakan sosok yang ia yakini adalah pelengkap kebahagiannya kelak. Sepeninggal Momy-nya, Caitlyn, Freyya berubah menjadi pemurung, namun tidak pernah menangis. Tidak setetespun air matanya keluar. Ini jelas merupakan suatu kelainan bagi Alan. Namun, berbagai cara yang ia lakukan tetap tidak membuat putri mungilnya tersebut menangis. Sikapnya malah terkadang dianggap sedikit gila. Hingga suatu hari, hadiah ualng tahun Freyya benar-benar turun dari langit. Sayangnya, hadiah Peri ini tidak hanya ajaib, namun juga nakal. Ialah Fay Illy, Peri pembuat kekacauan yang dihukum turun ke bumi untuk menyembuhkan luka hati Freyya. Tapi, tampaknya bukan hanya Freyya, luka hati Alan pun akhirnya terobati. Kekosongan hati Alan dengan ajaibnya ia penuhi dengan cinta. Cinta itulah yang akhirnya membuat Alan serakah karena ingin memiliki Perinya Freyya itu seutuhnya, walaupun ia tahu keserakahannya akan membuatnya kehilangan lagi. Alan tidak peduli. Selama ia dan putrinya bisa kembali hidup bahagia seperti dulu, ia akan melakukan apapun untuk mendapatkan Fay Illy.