APRILIA

veren felicia
Chapter #10

⭐Chapter10⭐

Balapan.

April, Steve, dan Jojo sedang berada di rumah April sembari menonton televisi bersama. Tidak, tekecuali untuk Jojo sedari tadi ia menangis haru karena menonton Drama korea. Mana nangisnya kagak tau tempat.

"Jo kalo lo kagak diem gue sumpelin kaos kaki nih ye." Ucap April kejam. Jojo masih terisak menangis haru menonton Drama dari handphone nya.

"Gue sedih banget, Cowonya goblok banget anjir masa iya ninggalin cewe kayak gitu, udah cantik baek lagi. Pervek bener." Ucap Jojo kesal memukul mukul bantal yang ada dipelukan nya.

"BANTAL GUE." Teriak April yang membuat Jojo terkekeh dan memberikan nya ke April.

Lalu perhatian April kembali ke arah Televisi dimana menampilkan siaran balapan, April dan Steve hanya menyaksikan dengan diam.

"Itu pemain nomor 32 hebat banget ga sih." Ucap Steve pada April. April hanya membalas dengan gumaman.

Steve sangat menyukai lelaki dengan nomor 32 itu April tau lelaki itu hebat, namun si nomor 32 itu tak pernah menunjukan wajahnya, sungguh aneh padahal ia berkali kali memenangkan pertandingan.

"Lo ngerasa dia aneh gak sih? Masa menang tapi gamau nunjukin muka nya?" Tanya April gemas dengan lelaki itu.

"Iya ya aneh gitu." Steve membalas dengan santai ucapan April dan mencomot cemilan yang ada di tangsn Jojo.

"Gue mau coba balapan deh lain kali." Ucap April yang membuat Steve menoleh dengan cepat.

"Jangan." Ucap Steve menatap April datar.

"Apasih Steve. April mana berani balapan bahaya gitu, lo lupa April katanya mau hidup tenang di dunia ini dengan caranya. Gue rasa dia belum puas dengan hidupnya sampe pingin mati duluan." Jelas Jojo yang mendapat tendangan sadis dari April.

"Syalan lo syaiton." Cibir April kesal.

Steve hanya terkekeh canggung dan melanjutkan acara menonton nya.

"Oh ya lo ikut ekstrakulikuler apaan Lia?" Tanya Steve, karena April masih belum mengirim surat ekstrakulikuler nya ke guru.

"Gue sih apa aja bisa, jangan lupa julukan gue dulu, Golden." Ucap April sombong.

"Tapi sekarang julukan lo bukan itu." Sinis Steve tajam.

"Ngeselin banget lo." April mendesis kesal.

"Jadi, lo mau apa?" Tanya Steve.

"Lo ekstra apaan?" Tanya April balik.

"Gue sih basket sama drama." Steve menatap April menyelidik.

Lihat selengkapnya