Valentine.
Sudah 3 bulan lamanya Jojo berjalan menggunakan tongkatnya dan kemarin Jojo melepas gips kakinya yang sudah bertamu selama 3 bulan yang membuat Jojo kesulitan.
Namun Jojo juga masih harus belajar berjalan lagi dengan kakinya yang lemah itu. Salah sendiri, azab. Meski dengan keadaan seperti itu Jojo tetap masih sekolah dengan rajin, seperti sekarang.
"Tolong perhatian nya. Seperti yang kalian ketahui lusa kita akan merayakan Valentine days OSIS dan guru guru sudah memutuskan untuk melakukan perlombaan yang berkaitan dengan acara Valentine, Valentine kali ini juga akan didampingi oleh adik adik dari SMP sebelah. Mohon dipersiapkan perlombaan nya, dan puncak acara kita adalah Fashion show dan Radio cinta. Untuk fashion show silahkan perwskilan kelas mengajukan diri, sedangkan radio cinta tiket nya bisa dipesan dengan anggota osis dengan harga 3/5.000. silahkan yang mau mewakilkan fashion show dan membeli tiket." Ketua OSIS berucap panjang lebar lalu mengeluarkan pena nya yang awalnya berada pada kantong nya.
Banyak murid murid yang berdiskusi untuk memilih perwakilan kelas, rencana ingin memilih Jojo jatuh begitu saja saat melihat keadaan Jojo saat ini. Mengapa Jojo? Karena Jojo yang sangat narsis itu membuat mereka percaya Jojo akan keren dipanggung.
"Kak perwakilan nya satu kelas satu atau dua perwakilan?" Tanya ketua kelas angkat suara.
"Minimal satu orang dan maksimal dua orang, di usahakan perempuan dan lelaki." Ucap ketua OSIS lalu menaikan kaca matanya. Sok ganteng lo, sebenanya ketos itu cukup ganteng hanya saja terlalu menyeramkan untuk didekati.
"Giamana udah ada keputusan?" Tanya Ketos itu songong. Ngeselin banget pen di cincang.
"Sabar elah lo jadi cowo ngeselin banget, PMS lo." Ucap April kesal dari belakang tempat duduknya dengan kesal tidurnya terganggu oleh ucapan ketos menyebalkan itu.
"Mangkanya cepet dong, tinggal liat yang paling cantik sama ganteng aja susah." Ketos itu kembali membalas dengan malas.
"Perwakilan nya udah ada." Teriak Jojo tiba tiba yang membuat April menghelah nafas legah, akhirnya. Ketos songong bersiap untuk menulis nama yang akan disebut oleh Jojo.
"Namanya Aprilia Jordy dan," Jojo berucap dengan santay nya.
Namun, ucapan Jojo terpotong dengan teriakan sadis April. "GUE GOROK LO." Teriak April masih dalam duduknya yang santai namun tatapan menusuk.
"Santay bro, lagian lo cantik, badan lo bagus, putih, mulus, nyaris perfek kok lo gamau. Sekali kali ikut lah acara sekolah." Rayu Jojo dengan 1000 godaan nya itu. Dasar fakboy.
Baru saja ingin membalas tapi seorang lelaki memasuki ruang kelas mereka dengan pakaian basket dan keringat yang membasahi rambutnya. "Woi Vin, lo dipanggil sama Udin tuh." Lelaki itu memasuki kelas tanpa mengucap salam lalu menyuarakan niatnya.
"Heh, kaget gue. April lo mau ikut Fashion show?" Tanya Steve sedikit kaget, ya Steve yang memasuki kelas dengan pakaian basket dan rambut basah itu tak sengaja membaca kertas yang dipegang oleh sosok vin vin itu.
"OGAH." Tolak April mentah mentah lalu kembali meletakkan kepalanya diantara tumpukan tangan nya.
"Mending lo ikut deh hadiahnya bakal bikin lo seneng serius." Ucap Steve meyakinkan namun April hanya mengangkat tangan nya dan menggerakkan nya ke kanan dan ke kiri, pertanda menolak.
"Yaudah gamau uang satu juta dan satu set alat kosmetik," belum selesai mengucapkan hadiah nya namun April sudah menunjuk pintu kelasnya pertanda mengusir.