APRILIA

veren felicia
Chapter #20

⭐Chapter20⭐

Sudah dua jam lamanya April berjalan bolak balik di ruang tamu rumahnya, ditemani oleh Steve yang sedang memainkan handphone nya menahan bosan. Tak hanya Steve bahkan ia ditemani oleh Amel, Fadli, dan Fardan. Tak lupa dengan guru modeling nya.

"Miss udah belom sih dari tadi latihan gak selese selese." Tanya April mulai jengah dengan latihan nya bisa dipastikan jika terus menerus dipaksa berjalan April tak akan ikut Fashion Show esok.

"Sabar elah lo harus menang dong sebagai perwakilan kelas." Balas Amel sebari menatap April dari atas sampai bawah memastikan keadaan gadis itu.

Jangan tanyakan Fadli dan Fardan, mereka sedang membagi tugas. Fadli yang bertugas menacari Gaun, sedangkan Fardan bertugas untuk mencari heels. Untuk make up dan tata rambut sudah di urus oleh Amel sedari tadi sehingga tak perlu terlalu banyak khawatir atas hal itu.

Yang perlu diperhatikan adalah April yang sedang bersumpah serapah pada guru modeling nya dan Amel yang tidak menghentikan nya berjalan sedari tadi.

Dengan 1000 akalnya April berjalan menjauh dari mereka. "Mau kemana Pril." Panggil Amel tidak santai.

"Toilet." Balas April bodo amat, Steve yang menyadari arah tujuan April pun hanya tertawa ringan dan melanjutkan aktifitas nya bermain handphone.

Sudah 30 menit lamanya namun April masih juga belum kembali. "Kak, April lama banget sih." Ucap Amel kesal pada Steve. Loh kok Steve.

"Dia masuk kamar, lo semua pulang aja kalau udah masuk kamar mustahil rasanya dia bakal keluar buat ngerelain dirinya." Balas Steve yang mendapat anggukan Fadli dan mereka pamit pulang.

Setalah mempersilahkan ke empat orang itu pulang langsung saja Steve memasuki kamar April dengan password yang sudah Steve ketahui, Apa yang Steve tak ketahui tentang April? Tidak ada.

"Enak ya guling gulingan di kasur." Ucap Steve lalu ikut merebahkan tubuhnya di sebelah April. April yang merasakan kasurnya bergerakpun langsung duduk menghadap Steve, tak ada acara tatap tatapan lagi namun April langsung saja menendang tubuh Steve hingga tersungkur di lantai.

"WOI ELAH." Teriak Steve tidak santuy yang membuat April tertawa terbahak bahak.

Setelah teriakan keras Steve, muncul Jojo yang berlarian memasuki kamar April menatap mereka berdua penuh selidik.

"Lo berdua ngapain satu kamar." Ucap Jojo tiba tiba lalu menuntuk kedua orang itu seperti polisi yang menuduh.

"Nethink amat lo jadi bocah. Dah minggir lo Jeje gue lo taro dimana." Tanya April lalu berdiri ingin mencari Jeje. Setelah berhasil melarikan diri dari teman teman nya April langsung memasuki kamarnya dan meminta Jojo untuk menjemput Jeje sempat ditolak, namun April berjanji akan mentraktir ramen mau tak mau Jojo menuruti permintaan April itu.

Lihat selengkapnya