Fashion show.
Keadaan kelas April sedang kalang kabut mencari keberadaan Fadli yang sedari tadi menghilang. Jangan tanyakan sudah berapa banyak umpatan yang sudah dikeluarkan April pada Fadli.
"Suer liat aja kalo tu orang datang gue penggal." Ucap April tak pandang bulu lagi, sembari berjalan bolak balik.
"Ucup kembaran lo mana sih." Ucap April sedikit kelas lama menunggu lelaki itu, jika saja ia tidak melakukan perjanjian itu dengan Steve malas sekali rasanya untuk bergaya di depan kamera dan banyak orang dengan senyuman manis seperti orang gila.
Tak tahu saja seberapa tingginya harga dirinya April. Setelah berbagai macam umpatan yang dikeluarkan April akhirnya Fadli datang dengan tergesa.
"Kurir nya kecelakaan barang nya rusak gak bisa sampai sekarang." Ucap Fadli yang membuat seluruh isi kelas menghela nafas kasar pasrah pada keadaan.
"Gimana nih sia sia dong gue nyewa pelatih modeling profesional." Ucap Amel sedikit kecewa dengan keadaan.
Malas berleha-leha langsung saja April mengeluarkan handphone nya dan menghubungi seseorang. "Kak, bawain gaun terbaik dan termahal di butik. Secepatnya." Ucap April lalu duduk santai dengan handphone ditangan nya.
Teman teman nya sudah menganga menatap April sedikit dengan emosinya. 'KENAPA GA DARI TADI AJA SIH.' Teriak mereka dalam hati bersamaan, lagian siapa yang berani melawan April? Hanya Steve dan Jeje.
"Kenapa?" Ucapan April dapat membuat mereka semua memalingkan wajahnya dari April dan sibuk dengan pekerjaan mereka masing masing.
-----
Kedatangan gaun April membuat beberapa murid dikelas April tercengang karena kecantikan dan keanggunan nya, tak tau lagi berapa harganya. Gaun itu berkelap-kelip dengan warna merah menyala nya yang dapat menarik perhatian siapapun disana.