Gangguan.
Mungkin beberapa hari yang lalu April amat senang dengan Abel yang sudah tobat padanya tapi, sekarang April menyesalinya mengingat tingkah Abel padanya.
"Balik gak lo!" Ucap April dengan nada datar sudah tak bisa menahan amarah, Abel tersentak mendengar ucapan April dan langsung saja pergi meninggalkan April yang sedang duduk bersama teman teman nya.
"Kasian cewe cantik dimarahin, lagian sih gangguin pacar orang mulu." Gumam Jojo lalu terkekeh ringan. Benar saja walau Abel sudah tidak menggganggu April namun kali ini Steve yang menjadi incaran nya, perempuan itu terus menerus menempel pada Steve dengan PD tanpa mengingat April begitu saja. Bau bau musuh dalam selimut.
"Lagian jadi cewe ganjen banget." Ucap April kesal dan merebahkan kepalanya ke bahu Steve.
"Cemburu ya?" Goda Steve yang dianggukki April tegas, untuk apa gengsi dalam suatu hubungan? Hal Itu hanya akan merusak hubungan dan membuatnya tak bertahan lama.
***
Setelah kejadian hari itu Abel semakin gencar mengincar Steve yang membuat April begitu muak dengan Abel, begitu pula murid murid yang menyaksikan kelakuan Abel mereka juga merasa risih dengan keberadaan PHO kecil.
Banyak yang terang terangan membantu April untuk memisahkan Abel yang mengganggu Steve yang juga risih, perempuan itu sangat menganggu.
Namun sekarang April hanya ingin fokus di pelajaran nya entah mengapa April tiba tiba bingung dengan rumus rumus yang biasanya akan dimengertinya dalam sekejap, mungkin April sedang Stress.
April memutuskan untuk datang ke kelas kelas Steve dan meminta lelaki itu mengajarinya. Namun sesampainya disana lelaki itu tak berada dikelas menurut beberapa teman nya mereka berkata jika Steve sedang berganti baju di ruang pribadi April. Tak masalah April tak keneratan selama orang itu adalah Steve.
"Thanks, infonya." Ucap April yang dianggukki mereka semua dan berlalu begitu saja. April harus segera menuntaskan satu hal mengganjal di otaknya ini.
Baru saja masuk kedalam ruangan nya pandangan tak senonoh sudah menyambutnya, April menatap Steve dan Abel yang nyaris telanjang dengan keadaan yang, April tak bisa menjelaskan.
"Ekhem, seru banget kayanya." Ucap April pada mereka berdua. Sontak hal itu membuat tubuh mereka langsung terpisah dan menatap April kaget.
"A-April maaf, Abel gak maksud gitu." Ucap Abel perlahan.
"Gapapa sih, gue oke aja. Oh ya Bel gue mau bilang kalau setelah ini lo berharap gue nangis lebih baik lo hilangin harapan itu dari otak lo, karena gue gak pernah ngenangisi hal hal murahan kaya lo berdua." Steve manatap April masih dengan tampang shock nya.
"Steve, gue jaga rahasia lo." Ucap April lalu tersenyum pada Steve dan berlalu begitu saja.
Benar saja memang April tak menangis dalam perjalanan namun, April yang dulu kembali. April yang dingin tanpa belas kasih kembali, tatapan dan Aura yang dikeluarkan nya kelam dengan mimik datarnya kembali.
Murid murid tak ada yang berani menegur April setelah melihat Aura April yang dulu kembali, namun mereka bertanya tanya siapa orang bodoh yang telah membangkitkan Aura itu lagi.
April memutuskan untuk masuk ke kantin saja, dirinya lapar. Jika orang lain galau dan tidak makan seharian karena lapar, April tak akan melakukan itu dia masih waras untuk melakukan hal itu, hanya sedikit kecewa.
Rasa kekecewaan yang cukup dalam mengingat Steve sebagai sahabat lamanya, menghianatinya. Setelah mendengar kabar terbaru dari keadaan April yang menyebar begitu cepat Jojo dan Jeje langsung datang ke kantin dan duduk di depan April, mengapa Jojo membawa Jeje karena hanya dua hal yang dapat membuat April tenang dan dua hal yang dapat membuat April marah.