"Oh ya mana soal yang gak ngerti?" Ucap April, Nevan langsung menunjuk soal nomor 9 dan dianggukki oleh April baru saja ingin menjelaskan lebih lanjut tapi suara pintu dobrakan menganggunya hingga perhatian mereka kembali ke arah pintu.
.....
"Dimana Alex?" Ucap seseorang setelah dengan tidak sopan nya membuka pintu rumah mereka dengan kasar.
"Abel? Pak satpam dimana sih!" Ucap April, tepat saat itu juga dua orang berseragam datang dengan wajah penuh keringat.
"Maaf nona April, tadi nona itu menyerobot masuk begitu saja." April mengangguk mendengar pengakuan dari satpam itu.
"Ada apa ini?" Tanya Vina saat melihat keributan di pintu rumahnya.
"Dimana Alex, tante pasti mamanya Alex kan. Abel mau minta tanggung jawab tan." Ucap Abel dengan deru tangisnya, saat otak Vina sudah konek langsung saja Vina melotot dengan tatapan tak menyangka.
"STEVE!" Panggil Vina dengan mata berkaca kaca, Steve dan Jojo sontak turun dari kamar masing masing setelah mendengar teriakan amarah dari mama mereka.
"Ada apa ini?" Tanya Jojo saat melihat banyak orang dirumahnya.
Steve tampak sedikit kaget setelah melihat keadaan Abel sekarang. "Abel?" Steve datang menghampiri Abel dan memeluk gadis itu.
"KAMU APAIN ABEL?" Tanya Vina dengan amarah nya.
"Maaf ma." Hanya ucapan itu saja bisa membuat Vina terjatuh untung saja dengan sigap Jojo menyelamatkan mamanya.
"Lo bawa tuh cewe pergi, dan malam ini jelasin semua ke kita." Ucap jojo penuh penekanan dan masuk kedalam lagi, Jojo tak pernah semarah ini sebelum nya.
"Selamat, ada Baby ya. Masih muda udah mau jadi orang tua, HEBAT LO PADA!" April masih berusaha menahan emosinya, seluruh tubuhnya terasa lemas begitu saja.
"Ga nyangka gue sama kalian berdua. Terutama lo Steve, gaada otak ya lo? Bego banget. Lo satu, jadi cewe kaya ga ada harga dirinya." Ucap April pedas lalu masuk kedalam rumah diikuti oleh Nevan yang masih tampak terperangah dengan hal yang baru saja terjadi.
Steve memutuskan untuk membawa Abel ke rumah sakit untuk mengecek keadaan gadis itu, raga nya berada di sebelah Abel namun jiwanya masih berada tepat di hati April.
Hati nya amat sangat sakit saat mendengar kata kata pedas April, apa yang akan terjadi setelah ini? April benar benar menyeramkan, Steve malu untuk bahkan berbicara dengan gadis itu.
"Alex, aku hamil." Abel menangis tersedu-sedu menatap perutnya.
"Aku mau Aborsi aja Steve." Ucap Abel dengan tangan tergenggam erat.
"LO GILA! Gaada hati ya lo!" Ucap Steve kesal dirinya benar benar menyesal atas apa yang dilakukan nya.
-----
Tepat di ruang makan kediaman Aditya, mereka berempat duduk di meja makan dengan makanan terjadi di atas meja makan.