Menikah.
"Aneh rasanya kalo rumah rame." Ucap April yang tengah berselender di sofa rumahnya.
"Namanya juga acara pertunangan, entar lo tunangan juga kaya gitu." Lanjut Steve.
"Abel sama keluarga udah balik?" Tanya April.
"Belum, masih ngobrol di belakang sama mama." Jawab Steve.
Kemudian Abel, keluarganya, dan mama Vina memasuki ruang keluarga menghampiri kedua sahabat kecil.
"Steve, mama mau ngomong sesuatu sama kamu." Ucap Vina lalu duduk di samping Steve.
Abel duduk di samping satu lagi Abel mendorong April kasar, untungnya April selalu siap siaga hingga tidak terjatuh dari sofa.
"Santai bos, tunangan lo gabakal gue ambil. Sikat teros." Ucap April lalu memilih duduk di lantai di depan Vina menyimak apa yang akan mereka katakan.
"Jadi pernikahan kamu akan dilaksanakan 2 minggu lagi." Ucap Vina tiba tiba.
"WHAT?" Teriakan seseorang mampu membuat telinga Vina berdengung, bukan Steve tetapi April.
"Yang benar aja ma, gimana gimana jadi dia bakal nikah 2 minggu lagi. Gue gamau ya kalo mereka udah nikah tinggal disini walo ini bukan rumah gue tapi gue gamau ada pasangan suami istri tinggal di samping kamar gue. Berisik kan kalo malem malem! Bodo amat, mama udah anggap aku jadi anak mama kan jadi USIR MEREKA MA, USIR." Ucap April dengan protes 45 nya.
"USIR." Saut Jojo yang tiba tiba datang dan mendukung aksi protes April.
"Kenapa lu duduk samping gue?" Ucap April sedikit tak suka.
"Kita setim bego." Jojo menjitak kepala gadis itu agar kesadaran nya terkumpul dan kembali ke dunia nyata.
"Oh iya iya, ekhem. USIR MA USIR, KALO GA DIUSIR AKU MAU NIKAH AJA LUSA." Ucap April lagi dengan semangat membaranya.
"AKU JUGA MA, eh." Ucap jojo lalu menyadari hal yang janggal.
"Steve nikah sama Abel. April nikah sama Nevan. Gue nikah sama sapa?" Tanya Jojo yang sekarang rasanya ingin menangis saja.
"Sebelum Steve nikah mama harus cariin pasangan buat Jojo ma, bodo amat ga peduli." Sambung Jojo lalu memutuskan untuk berdiri dan duduk di tengah tengah Steve dan Abel.
"Aduh kalian ini, ribut terus mama usir baru tau rasa." Ucap Vina yang sama sekali tak membuat Jeje dan April takut, mereka kaya.
"Ga mempan ma, yang lebih ekstrim napa sih." Ucap Jeje menatantang.
"Oh nantang IYA! OKE! Kalian berdua gak akan mama masakin setahun!" Ancam Vina yang kali ini membuat dua orang itu terbelalak dan langsung berlutut dibawah sang ibu rumah tangga.
"Ih mama baperan ah, April becanda mah." April memijat kaki Vina sedikit tak rela walau harga dirinya jatuh, masakan rumah itu tetap nomor satu.
"Iya mah, becanda doang besok Jojo beliin seblak deh." Rayu Jojo.
"Deal!" Ucap Vina dan pertempuran selesai.
"Huh, udah April mau masuk ke kamar. Bay." April berlalu begitu saja saat diampuni dan berjalan memasuki kamar nya disusul oleh Jojo yang juga memasuki kamarnya sendiri.
***