APRILIA

veren felicia
Chapter #1

⭐chapter01⭐

Aprilia jordy, anak dari orang ternama di kota dan dimana ia tinggal, namun kehidupan aprilia tidak sebahagia yang kalian fikir. April dengan masa lalu dan rahasia tentang dirinya. Penyebab dari sikap dingin nya kepada seseorang hanyalah satu orang 'Steve'.

***

April kecil menatap hampa taman belakang rumah sakit, April masih terlalu kecil untuk menghadapi operasi yang besar. April takut menjalani operasi, jangankan operasi melihat pisau saja dirinya merinding.

April ingin sembuh, sangat ingin sembuh, tetapi April tidak ingin menjalani operasi, ia cukup takut.

"April." Panggil Steve kecil, berlari kecil menghampiri April.

"Steve, April takut operasi." Gerutu April.

"Gausah takut April kan pemberani, nanti Steve bakalan temanin April operasi deh." Rayu Steve.

"Janji ya." Ucap April mengangkat jari kelingking nya.

"Iya." Steve menautkan jari kelingking mereka dan tersenyum manis.

***

30 menit lagi operasi April dimulai sedangkan orang yang April tunggu masih belum datang, April menatap cemas pintu operasi menunggu Steve yang tak kunjung datang.

"Ma, Steve dimana? Steve udah janji mau temanin April." April menangis di pelukan sang mama.

"Kalau Steve ga datang April gak mau operasi. April mau sama Steve." April.

"Maafin mama ya." Ucap Fiona tersenyum dan memberikan April minuman yang telah diberikan obat bius, April terjatuh pingsan di pangkuan Fiona.

Tak lama kemudian suster datang dan membawa April ke ruang operasi.

***

Fiona menatap cemas pintu operasi, cemas dengan keadaan anak semata wayang nya. sampai suara dering handphone menyadarkan dirinya. Nomor tidak di kenal, Fiona berusaha menepis rasa heran nya dan mengangkat telfon tersebut.

Seseorang yang tidak terduga menelpon nya juga dengan kabar yang tidak terduga. Fiona menitihkan air matanya turut berduka cita dengan kabar yang baru saja didapatnya.

Dokter keluar dari ruang operasi, operasi April berhasil. Fiona mengucap terima kasih banyak dan bersyukur namun ia tak bisa menghentikan air matanya yang sedari tadi menetes.

Apa respon April saat mengetahui kabar buruk ini?.

Lihat selengkapnya