Fake Girlfriend

Anquin Dienna
Chapter #1

Chapter #1 Freakish Boy

Kim Na Ra POV

Seonbae, kau tidak perlu berharap lagi padaku. Aku secara resmi akan memperkenalkan pacarku padamu, Kim Na Ra.”

 

WHAT? Apa katanya? PACARKU? Sejak kapan aku menjadi pacarnya? Mataku membulat mendengar pernyataan Mike barusan. Iblis! Laki-laki ini benar-benar iblis! Kulihat perempuan di sebelahnya terkejut dan terperangah tak percaya.

 

“DIA? Perempuan biasa ini? Pacarmu?” Perempuan itu tertawa sinis merendahkanku. Suaranya melengking menusuk telinga! Apalagi dia berbicara setengah berteriak dengan kata-kata tajamnya, membuat semua mata tertuju padaku. Sepertinya perempuan ini perlu disumpal mulutnya supaya tidak asal bicara!

 

“Iya. Dia pacarku, jadi kau tidak perlu mengejar-ngejarku lagi.” Kulihat beberapa perempuan di kursi penonton terbelalak tak percaya. Mereka seolah menahan napas kecewa.

 

“Tunggu! Ini hanya kesalahpahaman. Aku bukan pacarnya.” Aku buru-buru menolak pengakuan Mike tadi. Mike GILA!

 

"Jagiya (sayang), kenapa kau tidak mau mengakuiku? Kau tidak perlu malu. Tenang saja, dia tidak akan mengganggumu. Kau tidak perlu mengkhawatirkan anggota Jung Won Fans Club yang mulai menggila, seperti DIA contohnya. Aku jamin tidak akan ada yang berani mengganggumu.” Tangan Mike mengelus lembut kepalaku dan merapikan anak rambut yang menutupi mataku. CIH! Berlaga romantis!

 

WAIT! Jung Won Fans Club? Kulihat wajah Mike lekat-lekat. Cha Eun Woo? Tampan? Fans Club? ASTAGA! Dia Cha Jung Won yang disukai Ji Hyun? Kuedarkan pandanganku di sekitar lapangan basket. Takut jika Ji Hyun ada di depanku dan dia akan salah paham. Untungnya dia tidak ada.

 

Wajah perempuan itu memerah menahan amarah. Apalagi setelah Mike berani-beraninya merangkul pinggangku. Ergh! tidak sopan! Gadis itu pun pergi meninggalkan aku dan Mike si iblis dengan perasaan kesal disertai makian dan umpatan.

 

“Apa yang kau lakukan? Lepas!” hardikku.

 

“Ikuti aku!”

 

Ya~~!"

 

Mike menarik paksa lenganku. Ia membawaku menjauh dari lapangan basket.

 

“Lepas! Kau senang sekali memaksa orang!” hardikku lagi. Ia melepaskan genggamannya pada lenganku.

 

“Sorry,” ucapnya.

 

Michyeoss-eo [apa kau sudah gila]? Sejak kapan kau dan aku berpacaran?”

 

“Sejak semalam,” jawabnya ringan tanpa beban. Dasar freak!

Lihat selengkapnya