Fake Girlfriend

Anquin Dienna
Chapter #2

Chapter #2 Hari Pertama Sekolah

Cha Jung Won POV

Jeogiyo! Bolehkah aku tahu siapa namamu?” tanya seorang perempuan dengan rambut ikal padaku. Wajahnya cukup manis.

“Cha Jung Won,” ucapku. Aku mengenalkan nama depanku seperti sebelumnya karena di sekolah memang aku di kenal dengan nama Cha Jung Won bukan Mike.

Seonbae, aksi basketmu sangat hebat!” pujinya. Kulihat beberapa anggota fans clubku terlihat geram. Perempuan ini tidak sadar serigala-serigala betina di kursi penonton siap menerkam.

Seonbae, apa kau sudah memiliki kekasih?” tanyanya lagi.

“SUDAH NONA,” ucap seorang perempuan di belakangku. Siapa lagi kalau bukan Yoon Na. Mata Yoon Na menguliti perempuan berambut ikal itu dengan sinis dan tajam.

Ah~mianhe! Kau kekasih Jung Won Seonbae? Kalian benar-benar pasangan serasi,” ucap perempuan itu terbata. Kemudian, ia meninggalkan aku dan Yoon Na.

“Kau tidak perlu mengaku-ngaku menjadi pacarku!” pintaku seraya menatap tajam.

Jagiya[sayang], aku tidak mengaku-ngaku. Aku sangat yakin sebentar lagi kau akan bertekuk lutut di hadapanku.”

Tiba-tiba Kim Na Ra si gadis muse muncul di depan mataku. Ia berjalan bersama temannya. Tanpa pikir panjang aku langsung menarik lengannya, kemudian merangkul bahu kecilnya.

Seonbae, kau tidak perlu berharap lagi padaku. Aku secara resmi akan memperkenalkan pacarku padamu, Kim Na Ra.”

Aku akui aku gila karena mengakui gadis ini sebagai kekasihku. Hanya dengan cara ini aku bisa lepas dari perempuan obsesi seperti Yoon Na. Jika aku memiliki kekasih, mereka pasti menyerah untuk mengejar-ngejar aku lagi. Aku lelah dengan semua teror yang mereka lakukan, membuat hidupku tidak nyaman.

Secara fisik, tak ada yang spesial dari gadis berkaki pendek ini. Kami tak sengaja bertemu saat aku pertama kali kembali ke Seoul setelah 8 tahun tinggal di London. 

Pagi itu aku benar-benar merasa tak semangat untuk pergi ke sekolah. Dengan sengaja, aku bangun terlambat. Jujur sejak awal, aku merasa tidak betah karena hari ini adalah hari pertamaku menginjakkan kaki di sekolah asing. Ya, sekolah asing di Seoul tempat tinggal baruku sejak dua hari yang lalu. 

Aku tidak setuju dengan keputusan kedua orang tuaku untuk pindah ke kota ini. Entahlah aku merasa tidak cocok, aku lebih nyaman dan betah tinggal di London bersama Halmeoni juga Dave --Kakakku-- dibandingkan harus tinggal di kota kelahiranku ini. 

Aku putra bungsu dari dua bersaudara. Teman-teman di London terbiasa memanggilku dengan sebutan Mike (nama Inggrisku), begitu pula dengan Eomeoni (Ibu) dan Abeoji (Ayah). Kakakku kuliah di salah satu Universitas bonafit di London Jurusan Seni Musik. Kuakui Dave memang hebat dalam bermain musik. Aku tidak pernah memanggilnya dengan sebutan Kakak. Kami lebih cocok sebagai teman daripada kakak beradik. Karena proses perpindahan ini aku tak lagi bisa bertemu dengan Dave. Ia tinggal bersama Halmeoni, sedangkan aku terpaksa ikut dengan Eomeoni dan Abeoji. 

Lihat selengkapnya