Fall Down Art

Elaris Septembre
Chapter #3

Partiture Two - Rachmaninoff

“Rui... Rui…”

Aku terbangun.

Tubuhku basah oleh keringat, nafas ku pendek. Suara parau itu masih terngiang di telingaku seperti gema yang tidak tahu arah pulang.

Aku duduk. Lampu kamar asrama menyala samar. Luis mendengkur di ranjang seberang. Mike tertutup selimut sampai kepala. Dan Shinichi Kai…

Kai duduk diam di mejanya, membaca atau menulis sesuatu. Lampu belajarnya redup, nyaris remang. Kacamata tipisnya berkilat kecil saat ia menoleh ke arahku.

“Shinichi?” Aku memanggilnya ragu. Takut mengganggu.

“Ah, Rui. Apakah aku membangunkanmu?”

“Tidak. Mimpi buruk.” Aku menyandarkan punggung ke kaki ranjang.

“Mimpi buruk sering datang ketika kau memasuki lingkungan yang baru.”

Ia tersenyum kecil. Kalimatnya terlalu bijak untuk orang seusianya.

“Oh, ya Panggil aku Kai saja. Kita akan sekamar cukup lama.”

Aku mengangguk.

“Apa yang kau baca?”

“Teori fotografi. Tentang menangkap emosi sebelum cahaya.”

Ia mengangkat buku kecil lusuh. Kenapa anak vokal membaca buku fotografi? Apakah itu hobi sampingannya seperti ku?

“Kau mau membacanya? Aku akan selesai sedikit lagi.”

Lihat selengkapnya