Aku sudah latihan bagian itu berkali-kali. Tanganku tahu urutannya bahkan saat aku tidur. Tapi begitu jemariku menyentuh tuts pagi ini... semuanya terasa aneh.
Pedal sustain piano ini tidak bekerja. Suara nadanya... mati. Hampa. Seperti boneka tanpa suara. Tuts D dan E flat seperti tertelan. Aku ulang. Lagi. Lagi. Tapi nada-nadanya tetap salah.
Aku tidak mengerti.
Aku memencet lebih keras. Lebih cepat. Aku mulai panik. Nafasku memburu. Keringat dingin mulai muncul. Seluruh badanku kaku. Jari-jariku menyentuh tuts... tapi mereka bukan lagi bagian dariku.
Tertawa. Ada yang tertawa. Aku menoleh. Barisan murid-murid di belakangku mulai berbisik-bisik sambil menahan tawa. Bibir mereka menyeringai. Seperti nenek penyihir tua yang bersiap memangsa korbannya. Beberapa anak laki-laki menatapku tak sabar.
Sesuatu berdesing di telingaku.
“Apa-apaan ini? Isabelle Schubert! Ini latihan, bukan sirkus!” Gabrielle-Bass berteriak. “Kau pikir kau bisa mengolok-olok Chopin seperti ini? Lelucon macam apa permainanmu itu?”
“Ini bukan aku... Gabrielle Bass, ada... Yang salah dengan piano ini.” Aku memberanikan diri. Suaraku serak. Nafasku semakin pendek. Aku mendengar suara tawa mereka semakin kencang dibelakangku.
Gabrielle Bass menunduk untuk mengecek piano. Lalu ia berteriak marah.
“SIAPA YANG BERANI MELAKUKAN INI?!” seisi kelas terdiam. Tak ada yang bersuara.
“Tak ada yang melakukan apapun Gabrielle Bass. Ku rasa pianonya secara naluriah memang menolaknya.” Aku mendengar seseorang berkata dibelakangku. Seisi kelas ikut tertawa.
Tanganku mengepal menahan marah. Sesuatu dalam diriku bergetar hebat.
“Lihat, dia diam saja. Seperti biasa,” bisik yang lain.
“Ya ampun, bahkan mimiknya nggak berubah.”
Aku tidak bisa bicara. Aku ingin menjerit. Ingin berlari. Tapi kakiku seperti menempel pada lantai. Wajahku panas. Aku bisa dengar suara tawa kecil itu...
...dan suara tuts piano rusak yang terus menghantuiku.
Aku berlari. Tanpa sengaja mendorong Gabrielle Bass disampingku. Yang ku tahu aku hanya ingin kabur dari situ sekarang juga. Dimana Billy? Dimana kelinci kecil temanku? Aku butuh Billy…