"Hmm... Pagi yang cerah... " ucap nina ketika baru bangun sambil melihat ke arah jendela.
Nina beranjak dari ranjang menuju kamar mandi. Seperti biasa, setelah dirinya sudah siap ia langsung turun ke lantai bawah untuk sarapan bersama bunda dan papanya.
Sejak kak leo kuliah di luar negeri, nina merasa tenang karena sudah tidak ada yang mengganggunya. Namun, ia juga rindu dengan prilaku kakaknya yang usil tersebut.
"Pagi bun." ucapnya ketika sedang menuju ke lantai bawah.
"Pagi sayang."
"Wah... Sandwich kesukaan ku." ucap nina yang melihat makanan kesukaannya berada di atas meja makan.
"Spesial buat kamu nin." kata bunda sembari menuangkan susu ke dalam gelas yang sudah tersedia.
"Makasih bundakuuu, jadi makin sayang deh." ucap nina sambil memeluk bunda.
"Udah sana buruan di abisin, ntar keburu diambil papa loh."
"Ada apa nih, pagi-pagi udah bisik-bisik." ucap papa ketika sedang memposisikan dirinya di tempat duduk.
"Ehh.. Papa. Pagii pa.. " -ucap nina.
"Pagi putri kecilku." -balas papa sambil tersenyum.
"Iishh.., kok masih panggil nina kaya gitu sih." ekspresi yang semula tersenyum berubah menjadi cemberut.
"Putri papa kok cemberut gitu sih."
"Udah yuk brangkat, papa ada meeting di kantor."
"Iya pa, nina minum dulu."
Setelah nina salim sama bundanya, ia segera menuju mobil bersama papanya. Kebetulan kantor papanya searah dengan sekolah nina.
👟👟👟
Nina melangkahkan kakinya melewati tiap sudut ruangan yang ada di sekolahnya yang sudah lumayan ramai. Di saat sedang berjalan, tiba-tiba nina tersenggol oleh bahu seseorang.
Saat melihat kearah orang tersebut, nina seketika menjadi naik darah. Lagi-lagi dia bertemu dengan cowok itu.
"Aduh..." -ucap nina sembari memegang bahunya yang tersenggol.
"Eh, sorry. Gk sengaja." Ucap laki-laki tersebut, yang diketahui adalah kevin.
"Lo! Isshhh sakit tau"
Namun laki-laki tersebut hanya menatap dengan ekspresi datar.
"Makanya kalo jalan tu pake mata dong." Geram nina pada kevin.
"hmmm... Gue jalan pake kaki." Jawab kevin datar.