Terik matahari seakan sudah menyapa seluruh siswa dan siswi SMA bakti Mulya 400. Hari ini mungkin hari yang paling tidak di sukai di antara hari yang lain, siapa lagi kalau bukan hari senin.
Upacara hari ini merupakan upacara paripurna, dimana sang kepala sekolah lah yang menjadi pembina upacara. Pidato yang di sampaikan tak jauh beda dengan hari sebelumnya. Kebersihan, ya.. Itulah yang di tegaskan.
Sudah 25 menit pidato tersebut berlangsung, saat yang di tunggu-tunggu pun telah tiba.
"Upacara telah selesai, semua peserta upacara di persilahkan meninggalkan tempat upacara".
"Hufft... Akhirnya" Ucap nina yang terlihat berkeringat.
"Nin, lo mau ikut ke kantin gk?" Tanya fira.
"Boleh deh"
***
"Duhhh" Ucap fira yang merasa bahu nya tersenggol oleh seseorang.
"Sorry-sorry, gue gk sengaja" Ucap laki-laki yang di ketahui adalah dion.
"Eh.., iya gpp kok" Ucap fira yang terpesona dengan dion.
Fira tetap melirik dion yang kini pergi dari hadapannya.
"Dion boleh juga" Ucapnya tak sengaja dengan tetap menatap dion hingga perlahan menghilang.
"Wooy" Ucap nina mengagetkan fira.
"Ganggu aja lo"
"Tuh mata jelalatan banget sih" Ucap nina.
"Gue baru nyadar klo dion juga ganteng banget" Ucap fira dengan memejamkan matanya.
"Dasar mata keranjang"
***
"Di beritahukan kepada anggota ekstrakurikuler musik harap berkumpul di ruang musik sekarang juga! "
Nina yang tengah fokus dengan pelajaran, tiba-tiba menutup buku yang sedang ia baca.
"Di sini ada yang ikut musik?" Tanya seorang guru.
"Saya pak" Ucap nina sembari mengangkat tangan kanan nya.
"Kamu sekarang boleh menuju ruang musik"
"Baik pak, terimakasih" Balas nina dan berjalan meninggalkan kelas.
***
*Ruang musik*
"Baiklah anak-anak, sekarang pak guru akan menyampaikan informasi tentang acara pentas seni (pensi) untuk besok." Ucap pak joko.
"Jadi, berdasarkan hasil tes minggu lalu, yang nyanyi besok di acara pensi adalah.............. Sandra, nina dan kevin. Kalian besok kolaborasi ya, pilih lagu yang kalian suka." Ucap pak jogo sembari melihat ke arah nina dan kevin.
"Baik pa-" Ucap sandra terhenti akibat suara nina.
"Lah, pak. Gak ada yang lain gitu? Kenapa harus dia sih?" Bantah nina.
"Gak ada pergantian! Ini perintah!" Tegas pak joko.
"Pak, saya nyanyi solo aja gimana atau.. Ganti sama yang lain gitu?" Ucap kevin.
"Di bilangin ini perintah kok gak ngerti-ngerti sih..! Dasar blegedes." Ucap pak joko menegaskan.
Wkwk...
Anjay di bilang blegedes
Si bapak brani banget bilang prince charming gue blegedes..
Ruangan tersebut kini di penuhi dengan ocehan dan ketawa para siswa dan siswi yang mendengar ucapan pak joko. Pasalnya, pak joko jika marah atau merasa ada yang membantahnya pasti berucap 'blegedes'.
***
"Oh iya, jadi.. Kapan nih kita mulai laatihan nya?" Tanya sandra.
Tapi nina dan kevin malah tak mendengar apa yang sandra tanyakan.
"Wooy.. " Ucapnya mengodekan.
Lagi-lagi, tak ada jawaban.
"Helllooooooooo.... " Kini suara sandra sudah seperti orang yang berbicara menggunakan speaker.
"Duh.. Brisik tau ngak!" Ucap nina.
"Dari tadi gue tanya kalian malah kagak ada yang jawab. Berasa jadi hantu tau ngak!" Ucapnya dengan memasang wajah marah.
"Lo juga vin, diem-diem baee. Ngomong dikit napa" Lanjutnya.
"Hmm" Balas kevin.
"Hmm.. Hmm.. Hmm.., kagak ada yang laen selain kata 'hm'? Kaya nisa sabyan lo!" Grutu sandra yang sudah sangat kesal.
"Lo nanya apa?" Tanya kevin balik.
"Tau ah. Kesel gue sama kalian!"
"Jan marah dong ndra... Maapin guee yahh" Pinta nina dengan sedikit memajukan bibir bawahnya.
"......" Sandra.
"Ndraa. Demi grup kita, demi pensi besok.. Yahh" Ucap nina.
"Huhftt..., makanya kapan kita mulai latihan nya and mau dimana?" Ucap sandra.