Fall in Love with Devils

judea
Chapter #7

Sharon

“Kenapa nggak jadi ke sini semalam?!” gerutuku sambil berjalan mondar-mandir. Sepertinya aku sudah mengelilingi seluruh ruang apartemenku. Suaranya di seberang sana terdengar lelah atau lebih tepatnya capek menghadapiku yang super manja dan menyebalkan seperti ini. Bagaimana tidak kesal? Dia sudah berjanji akan menuruti keinginanku pergi ke Jogja. Kami sudah merencanakan liburan berdua sejak lama. Dia berjanji akan datang ke apartemen dan mengemasi pakaian untuk berlibur, tapi dia juga yang mengingkari janjinya. Dewi dan anak-anaknya selalu dijadikan alasan. Awalnya aku berusaha untuk bersabar. Aku tahu betul posisiku dan siapa diriku, tapi dia sendiri yang sudah berjanji akan membereskan masalahnya dengan Dewi secepatnya. Aku mendengus. Janji hanyalah tinggal janji. Kesabaranku sudah habis dan sekarang aku tidak akan ragu untuk terus mencecarnya. Suaranya yang berat di telpon mengiyakan dengan terpaksa.  

“Oiya, tagihan kartu kredit kamu kenapa bengkak banget bulan lalu?”

Kenapa dia menanyakan hal seperti ini? Like out of the blue. Pertanyaannya membuatku bingung. Aku ingat betul bagaimana dia waktu itu menyuruhku membeli apapun yang aku mau, bahkan barang yang tidak kuinginkan pun dibelikannya. Dia memaksa-maksaku dan bersikeras memberikanku begitu banyak hadiah. Sekarang saat aku mulai menghabiskan uangnya, kenapa dia memprotes?

“Kamu nggak suka?” Aku mengkonfrontasi.

“Usaha aku lagi struggle sekarang. Tolong jangan hamburin uang banyak-banyak dulu. Kamu kan tahu, ada Dewi, Michelle sama Michael. Mereka harus dikasih makan. Michelle sama Michael sedang butuh biaya besar buat sekolah. Plis, kamu ngertiin posisi aku, dong.”

Mengerti posisimu? Aku selalu mengerti posisimu. Aku tahu diri! Kamu yang tidak pernah mengerti perasaanku. Bagaimana rasanya digantung dengan janji-janji manis yang selalu kau keluarkan dari mulut buayamu? Rasa marah tidak terima berkecamuk di dalam diriku. Aku mengepalkan tangan kananku demi menahan rasa marah yang sudah meledak-ledak di dalam hatiku. Seenaknya saja dia bicara. Sabar, Sharon… Demi mendapatkan berlian, banyak rintangan dan halangan yang harus kau lalui. It’s worth fighting for.

Lihat selengkapnya