Fall in Love with Devils

judea
Chapter #17

Mitha

Aku meraih ponselku yang tergeletak di atas meja. Di layar terpampang jelas bahwa baterainya sudah terisi seratus persen. Lantas aku segera mencabut charger dari stop kontak dan mencabut kabel USB yang tersambung ke ponsel. Kunyalakan benda kecil yang hanya seukuran genggaman tanganku. Tidak perlu menunggu lama, hanya dalam beberapa detik benda itu sudah menyala dan siap untuk digunakan lagi. Beberapa saat setelah wallpaper layar muncul, masuklah notifikasi dari semua media sosial yang terhubung. Paling banyak memang dari Whatsapp, dari grup di Whatsapp lebih tepatnya. Pesan-pesan di grup hotel memang selalu jadi nomor satu yang membuat notifikasi membeludak. Aku hanya men-scroll dengan malas. Seperti biasa, aku lebih memilih jadi silent reader jika pesan yang ada di grup tidak terlalu penting, apalagi jika tidak ada hubungannya denganku. Beberapa pesan lain berasal dari grup-grup kuliah, sekolah, dan beberapa chat personal dari temanku. Tidak ada dari dia. Tidak ada Jimmy Halim. Hmmm… Aku penasaran apa yang sedang dilakukannya di sana? Masih dalam posisi memandangi aplikasi Whatsapp, terpampang pop up notifikasi dari Instagram yang mengalihkan perhatianku. Seseorang yang asing telah meminta untuk mengikutiku. Namanya begitu asing. Penasaran, akhirnya kubuka akun seorang asing tersebut. Melly Kristina. Siapa dia? Karena penasaran untuk yang kedua kalinya, kuputuskan untuk menstalk akun Instagramnya. Hanya ada seratus foto. Ya, seratus pas. Lokasi fotonya rata-rata di Yogyakarta. Kebanyakan didominasi oleh foto-foto bersama pacarnya. Hmm… Pacarnya boleh juga, sih. Cukup tampan dan good looking. Sambil melihat koleksi foto-fotonya, aku berusaha mencoba mengingat lagi siapa Melly Kristina ini. Mungkinkah dia salah satu teman masa kecilku yang sudah kulupakan? Atau mungkin dia salah satu teman Facebook sewaktu SMP yang muncul kembali secara misterius untuk menjalin pertemanan virtual lagi? Bukan, bukan! Dia bukan seseorang yang kukenal. Aku melihat-lihat lagi foto-foto terakhirnya. Foto terakhirnya diposting tadi sore. Tunggu dulu… sepertinya ada yang familiar dengan fotonya. Bukannya latar belakang itu adalah pool Rich Lotus?

Dengan sekuat tenaga aku mengumpulkan seluruh konsentrasiku untuk mengingat-ingat seluruh detail kejadian tadi sore. Kejadian tadi sore memang menyebalkan sekaligus aneh. Menyebalkan karena aku harus terpaksa menemui Edward dengan segala kepedeannya yang tak pernah lelah mengejarku. Aneh karena aku bertemu dengan tamu wanita hotel tercantik yang pernah kulihat. Siapa namanya? Oh, ya – Sharon! Lalu, siapa lagi, sih, yang aku temui selain Edward dan Sharon, dan teman-teman hotel? Sepertinya tidak ada… Ya, aku rasa aku hanya bertemu dengan mereka saja. Selebihnya hanya anak-anak staf hotel yang juga kukenal.

Kulihat sekali lagi latar belakang foto selfie pemilik akun Melly Kristina itu. Dari foto itu bisa disimpulkan dia berada di kolam renang tadi sore. Tadi sore? Jam berapa? Foto ini di-posting empat jam yang lalu. Sekarang jam delapan lebih. Berarti foto ini kurang lebih di-posting sekitar jam 4 sore? Kuputar otakku sekali lagi dan lagi dan lagi sampai akhirnya aku menemukan titik terang. Aku ingat ada seorang perempuan muda yang duduk di pinggir kolam renang. Tubuhnya saat itu masih basah. Perempuan itu sedang sibuk bermain air dengan kakinya. Perempuan yang memasang matanya kepada aku dan Edward yang berjalan ke area kolam renang. Dia tidak memerhatikan Edward. Dia memerhatikanku. Mataku melirik ke foto selfienya. OMG! Baju renang yang dipakai sama. Melly Kristina memang benar-benar dia; wanita di kolam renang itu.

Daguku serasa mau lepas dari rahangku. Tidak kusangka dia bisa memfollow akun Instagram ku secepat kilat. Hanya dalam hitungan jam. What a stalker! Mendadak aku jadi ngeri. Tidak menutup kemungkinan dia punya niat jahat padaku. Aku bergidik ngeri sendiri. Suasana di kamar jadi horror seketika. Lalu, apa yang sekarang harus kulakukan? Haruskah aku mengizinkannya mengikutiku, atau memblokirnya atau membiarkannya begitu saja?

Antara ingin memfollow dan memblokirnya, akhirnya kuputuskan untuk memfollownya. Ada perasaan ingin tahu dan penasaran yang menyelimutiku, dan mendorongku untuk melakukan hal yang benar-benar aneh, menurutku. Kenapa aku jadi tiba-tiba ingin sekali mengetahui tentang dia si Melly Kristina. Kekepoanku semakin meningkat manakala aku sudah memfollownya. Siapa dia, dan apa maunya? 

Lihat selengkapnya