Kulangkahkan kakiku dengan mantap memasuki lobi hotel. Sejujurnya ini sangat gambling. Maksudku, aku tidak tahu apakah perempuan bernama Mitha itu punya jadwal shift hari ini. But, once again who cares? Kalau memang dia tidak masuk, anggap saja diriku belum beruntung. Keberuntungan masih menungguku di hari lainnya. Tenang…
Yang pertama kali dituju oleh kedua mataku ketika memasuki lobi hotel adalah meja resepsionis. Hanya ada dua orang di sana. Seorang pria bermata sipit dan perempuan yang baru kulihat hari ini.
“Selamat sore, Ibu. Ada yang bisa kami bantu?” sambut si pria bermata sipit dengan tersenyum ramah menampakan deretan giginya. Sayangnya, giginya tak seputih yang seharusnya terlihat. Aku tak sengaja melihat ada sisa makanan warna hijau yang menyangkut di sela-sela giginya. Ini membuatku ingin tertawa, tapi kutahan sebisa mungkin.
“Saya mau berenang, mas. Masih bisa promo nggak, ya?” Kali ini aku berpura-pura bodoh saja. Aku sudah tahu kalau promo berenang tidak berlaku hari ini.
“Mohon maaf untuk promonya tidak berlaku di hari ini, Ibu. Kebetulan promo itu berlaku di hari yang ditentukan secara acak oleh tim kami, dan untuk update-nya, Ibu bisa cek di story Instagram kami di @TheRichLotusHotel setiap hari.” Dia tersenyum, menampakan potongan kecil sayur hijau di giginya lagi. Aku hanya mengangguk dan meresponsnya dengan ramah.
“Oh, gitu. Oke, deh. Nggak apa-apa.” Kukeluarkan kartu debitku untuk membayar tiket masuk kolam renang. Pria bermata sipit itu yang akhirnya kuketahui bernama Reymond dari name tag-nya segera melayaniku. Sambil menunggu dia yang sedang menyelesaikan transaksi, aku melayangkan pandanganku ke sekitar lobi hotel sejauh yang aku bisa, masih berharap menemukan tanda-tanda kehadiran Mitha.
“Bu, silakan masukkan pinnya.”