Aku bergegas berjalan menuju pool café, lengkap dengan pakaian kasual dan sandal jepitku sambil membawa tas besar berisi seragam kerja. Aku tidak mau sampai ada yang mengira kalau karyawan hotel malah bersantai-santai dengan tamu di pinggir kolam renang. Dari kejauhan dapat kulihat sosok cantik itu. Dia mengenakan rok pendek berwarna hitam dengan blouse sabrina berwarna merah yang sangat kontras dengan kulit putihnya. Aku tersenyum simpul melihatnya dari kejauhan. Aku masih tidak mengerti mengapa aku mau bertemu dengan orang asing seperti dia.
Melihatku mendekat, dia yang sedang menikmati milkshake cokelat langsung berdiri menyambutku, mengulurkan tangan kanannya yang sangat mulus untuk menjabat tanganku. Sesaat terlintas perasaan minder karena warna kulitnya yang sangat putih bersih.
“Halo, apa kabar?” tanyaku basa-basi.
“Baik. Kamu sendiri gimana?” Dia tersenyum. Manis sekali. Senyumannya memperlihatkan deretan gigi rapinya yang putih bersih membuatku semakin merasa inferior. Aku tak berbeda dari gembel dengan penampilan yang alakadar; atasan kaos dengan celana jeans dan sandal jepit.