Fallen Angel

Naftalia Satra
Chapter #2

2 KEHIDUPAN YANG KERAS

SMU Tiga Pilar Bangsa, toilet pria

“Jadi siapa lawan kamu sekarang, Dy?” tanya Adrian pada seorang wanita yang tengah sibuk berkaca di hadapannya dengan santai sambil mengenakan wig rambut pendeknya. Seragam sekolahnya sudah berganti dengan kaos santai bergambar band heavy metal dan celana sobek-sobek. Wajah gadis manis itu sekarang sudah berubah menjadi seorang remaja tampan dengan senyum menggoda dan mampu melelehkan hati wanita manapun. Sepasang mata kelabunya ditutupi dengan kontak lensa berwarna coklat sehingga warna aslinya tak lagi kelihatan.

“Namanya Putra Rajasa dari SMU Angkasa…”

Adrian tercekat saat melihat Audy berjalan keluar dengan santai menuju arahnya. Perempuan cantik yang ia kenal sekarang sudah berubah menjadi seorang remaja pria nan macho dengan tampang sempurna. Baik sebagai wanita atau pria, tak sekalipun ia kehilangan pesonanya. Ia tetap memikat. Tapi, dalam penampilan prianya, semua orang mengenalnya sebagai Jinx.

Si pembuat onar. Lambang sial bagi siapapun yang bertemu dengannya di atas ring.

“Tuhan memang tak adil…” sungut Adrian pada dirinya sendiri.

Tampangnya pas-pasan tapi ia terkenal rajin dan kaya raya karena merupakan satu-satunya pewaris dari Filemon Corp. Sebuah perusahaan konveksi raksasa yang sudah merupakan usaha warisan keluarganya. Tapi, ketika berada di hadapan Audy, ia tak lebih dari seekor kecoak.

Bukan karena kalah kaya, tapi pengaruh dan charisma Audy sebagai teman dekatnya, mampu menilep penampilannya sebagai seorang pria tulen. Mereka berdua dekat sejak Audy, yang saat itu sedang menyamar sebagai Jinx, menghajar kakak seniornya habis-habisan sewaktu sedang mencoba memalak dirinya di belakang kantin sekolah. Sejak hari itu, mereka berdua tak terpisahkan.

Hari itu, sekolah mereka memperoleh tantangan terbuka lagi. Sebuah tradisi lama yang dimulai entah sejak kapan dan menjadi salah satu rahasia gelap bagi sekolah yang terkenal ekslusif serta khusus ditujukan untuk para anak-anak orang kaya atau super kaya tersebut.

Namanya Gladiator. Sebuah ajang unjuk kekuatan antar sekolah yang keberadaannya sangat rahasia dan tersebar secara diam-diam diantara para siswa tanpa seorang guru pun yang tahu akan tradisi berdarah ini. Aturannya sama persis dengan acara gladiator yang seringkali diadakan di Stadium Colloseum pada masa pemerintahan Kaisar-Kaisar Romawi jaman dulu. Duel satu lawan satu.

Menghajar pihak lawan tanpa ampun sampai babak belur tanpa kehilangan nyawanya. Dulu, awalnya tradisi ini dilakukan hanya untuk main-main antar siswa SMU Tiga Pilar Bangsa tapi sekarang, sudah dikoordinir dengan sangat rapi oleh para siswa sendiri dan tiket penonton pun diperjualbelikan dengan harga yang cukup mahal. Keuntungannya sangat besar. Petarung akan mendapat bagian sekitar 60 persen dari hasil pertarungan tersebut kalau ia menang sementara pihak siswa yang bertugas untuk memanajemen acara pertarungan tersebut akan memperoleh sisanya.

Aturannya, siswa yang bertugas sebagai manajer acara akan mengirimkan surat tantangan terbuka secara acak ke sekolah-sekolah lain secara online. Akses website resmi hanya bisa dibuka selama 5 menit setiap pukul 12 malam di minggu pertama untuk pendaftaran para penantang yang mau bertarung di ronde berikutnya. Setiap minggu ada 1 pertarungan. Acaranya sendiri selalu berlangsung di bekas gedung olahraga lama yang akan dipermak menjadi sebuah ring khusus untuk bertarung. Waktunya selalu jam 6 sore setelah sekolah sepi. Para satpam dan penjaga sekolah juga sudah disuap untuk tetap tutup mulut dan menjaga kerahasiaan seputar acara illegal ini.

Dan, jangan tanya betapa ramainya antusias penonton setiap saat acara pertarungan dibuka. Semua tiket pasti terjual habis! Kursi penonton penuh!

Lalu, pemenang akhirnya sudah pasti Jinx!

Sang pahlawan dari SMU Tiga Pilar Bangsa.

Pemilik identitas misterius yang pesonanya selalu tersebar diantara para penggemarnya yang notabene adalah para kaum hawa. Para siswa perempuan yang akan selalu hadir untuk menontonnya bertarung dan menghajar lawan-lawannya.

Si juara bertahan yang tak pernah terkalahkan!

Sore ini, Jinx kembali hadir….

Dan seisi gedung pun bersorak riuh!!!

…………………………………………………………………………………………

30 menit kemudian….

Pihak lawan sudah menggelepar pasrah di atas lantai ring dengan nafas terengah-engah. Wajahnya sudah bengkak akibat beberapa pukulan yang dilancarkan oleh Jinx dan tubuhnya babak belur terkena tendangan secara telak. Walaupun tak ada yang mengenai bagian vital.

Setelah juri menghitung satu sampai sepuluh, pihak lawan malah langsung pingsan tanpa daya. Hasil akhir pertarungan sudah jelas!

Jinx menang! LAGI!

Sementara lawannya diangkut pakai tandu oleh teman-temannya, Jinx menerima segepok uang hasil pertarungannya dengan muka bahagia.

Lihat selengkapnya