Fallin' Love

Mokaaull
Chapter #5

Jantung, kuat ya

Gue... Lagi jalan sama Kejora. GUAAAAAA!

Ben mencuri-curi pandang ke arah Kejora.

Santai Ben. Jangan gugup.

"Kita mau kemana?"

"Lo mau kemana?" Jawab Ben tanpa menoleh ke arah Kejora.

"Saya?" Kejora tampak berpikir. "Kamu laper nggak?"

Ben mengangguk-angguk. "Mau makan? Gue tau tempat makan enak. Yuk!"

Kejora tersenyum. "Iya,"

Deg.

Astagfirullah jantung, kuat ya.

Mereka jalan berdampingan. Kejora tampak menikmati keadaan sekitar. Sedangkan Ben salah tingkah sendirian.

"Ra,"

"Iya?"

Aduh, iya katanya. Alus pisan euy.

"Kenapa lo mau gua ajak jalan?"

Kejora balik menatapnya. Caranya mendongak sangat lucu dimata Ben. Membuat degupan jantungnya lebih kencang dibanding sebelumnya.

"Memangnya kamu nggak suka?"

"SUKA KOK SUKA!"

Kejora tertawa. "Ya udah. Apa lagi yang harus dipertanyakan."

Ben mengusap lehernya. "Iya... ya."

Keadaan menghening. Sejujurnya Ben tidak suka canggung. Tapi untuk kali ini mulutnya seperti tidak mau terbuka.

"Oh iya, kamu nggak bawa motor?"

Ben menoleh, "Nggak. Lo capek? Mau gua ambilin motor dulu?" Tanya nya khawatir. Duh, kenapa motornya gua tinggal sih.

"Nggak usah. Saya cuman tanya. Lagian seru kok."

Ben menatap Kejora lekat. "Ra,"

"Hem?"

"Rendy itu... siapa?"

Kejora tak menjawab. Malahan menatap balik Ben. "Serius kamu tanya?"

"Iya. Salah kah?"

Kejora menghela nafas. "Salah."

"Hah kenapa? Dia pacar lo? Tunangan lo? Apa?" Tuntut Ben.

"Kamu selalu aja berlebihan. Memangnya kalau bicara berdua berarti itu pacar saya?"

Ben diam. Lebih tepatnya ngambek karena pertanyaannya tidak dijawab.

"Atasan saya."

"Apa?"

Kejora menoleh dengan tatapan yang sendu. "Dia manajer supermarket."

"Beneran? Lo suka dia gak?"

Kejora tersenyum, mengalihkan pandangannya. "Kamu serius tanya begitu?"

"Ih, kok lo ngomongnya sama mulu sih."

"Gimana bisa saya mikir itu dengan keadaan saya yang sekarang, Ben."

Ah... Dasar Ben bodoh. Tanya aneh aneh aja sih lu.

"Eh itu tempatnya. Yuk!"

Kejora mengekori Ben dan duduk di salah satu meja.

"Mas! Sate 2 porsi ya!" Teriak Ben.

"Yoi Ben!"

Ben memandang Kejora yang daritadi diam.

"Gimana kerjanya, Ra? Lo betah?"

"Betah. Tempatnya adem." Sahut Kejora.

"Baguslah. Besok gue jemput lagi ya!"

"Ngapain?"

"Sekolah lah."

Tawa Kejora menyembur. "Besok kan libur, Ben."

Blush.

Anjir malu. Tapi untunglah, dia udah ketawa.

"Mau main nggak?"

"Nggak."

"Yah, kok gitu?"

"Saya ambil shift tambahan di hari sabtu sama minggu."

"Oh gitu. Yaudah mau gua anter ke supermarket gak?"

Lihat selengkapnya