Malam itu aku betul-betul memanjakan Kayla. Di saat aku sibuk memasak beef spageti, menyiapkan meja makan, hingga mencuci peralatan masak sampai mengkilap, Kayla sibuk bermain knight hunter. Permainan itu telah menjadi bagian dalam hidupnya. Dia terobsesi mengalahkan si “Knob”, jagoan pemilik skor tertinggi. Entah orang mana.
Setelah masakan siap, meja kecil di ruang makan kuatur sedetail mungkin. Vas bunga kecil sebagai pemanis meja berpadu dengan liuk api lilin di sebelahnya. Segelas air putih, dan satu gelas berisi wine yang tadi kubawa dari restoran menjadi teman masakan sederhana.
Makan malam kami habiskan penuh canda dan kebahagiaan. Tanpa debat, tanpa bahasan pekerjaan. Hanya cerita khayalan tentang masa depan, tentang kehidupan keluarga kecil bahagia yang sebentar lagi kami resmikan.
Di tempat tidur, Kayla berbaring membelakangiku. Tanganku melingkar memeluk pinggulnya dari belakang. Laptop di depannya dibiarkan dalam keadaan terbuka. Jari-jari Kayla lincah mengetik, memainkan crusor, mencari segala informasi yang dibutuhkan. Tubuhku terasa penat setelah seharian bermain perasaan dan beraktivitas memanjakan Kayla. Dari belakang, tanganku kananku memijat belikatnya, sementara tangan kiriku memainkan anak rambut tengkuknya.
Mataku mengikuti segala gerakan crusor. Tempat melakukan akad nikah, tempat resepsi, menu makan untuk pesta pernikahan, baju pengantin, macam-macam barang gift untuk tamu, dan segala tetek bengek lainnya. Sesekali Kayla meminta pendapatku, tapi, lebih banyak dia sendiri yang memutuskan. Ketika layar laptop menampilkan tempat wisata untuk bulan madu, jantungku berdetak keras.
“Laptopmu baru?” tanyaku.
“Bukan baru. Laptop yang lama kutaruh di kantor. Ini laptop pinjaman. Sementara saja.”
“Oh,” kataku singkat.
“Kenapa?” tanya Kayla ringan.
Otakku berpikir cepat. Jawaban yang salah akan membuat dia curiga.
“Tidak apa-apa. Menurutku, lebih bagus laptopmu yang lama. Lebih canggih.”
“Tentu saja. Laptop ini hanya sementara saja.”
Mulutku terkatup rapat. Sesal dalam hati merebak. Suatu kebodohan bertanya tentang kejanggalan yang ada hubungan dengan peristiwa yang sedang terjadi.