Untukmu, dan akan selalu untukmu, Braga Antariksa.
Kutuliskan sepenggal kisah ini semata untuk mengabadikan kita. Mengabadikan namamu dalam serangkaian diksi yang tak sempurna. Mengabadikan rasa yang telah kita ikrarkan bersama.
Tuhan begitu baik padaku, karena telah memberiku anugerah berupa ciptaan-Nya yang sempurna. Caramu mencintaiku, caramu membahagiakanku, caramu memperlakukanku. Itu semua terlalu sempurna. Kamu berhasil Ga, kamu berhasil membuatku seakan wanita yang paling bahagia di hadapan semesta.