Fantasteen Bisikan Caroline

Mizan Publishing
Chapter #3

Apa Kabar Sahabatku?

Malam ini, bulan menyinari Bumi dari kegelapan, ditemani ribuan bintang. Secercah cahayanya memasuki kamar seseorang melalui pintu yang menuju balkon kamar. Dia adalah aku.

“Maaa ... baju pink Hello Kitty-ku mana?” seruku dari tangga.

Mama sedang menyiapkan makan malam, ketika menjawab, “Baju yang mana, Aurel?”

“Yang dibelikan Tante Laras di Bandung!”

“Coba kamu cek lagi di lemari. Pasti ada!”

Aku kembali mengecek lemari, mengobrak-abrik seluruh isinya. Akhirnya, sih, memang ketemu. Hihihi .... Mama hanya geleng-geleng kepala melihat tingkahku yang selalu saja seperti ini. Kebiasaanku, setiap mengemasi baju untuk dibawa ke asrama, selalu saja keteteran seperti ini. Liburan akan segera berakhir. Aku bersekolah di Liehtenstein School, salah satu sekolah berasrama favorit di Queensland.

Paginya, aku nyaris bangun terlambat. Namun, Mama membangunkan dan membantuku bersiap dengan semua kebutuhanku di asrama. Aku dibuatkan nasi goreng paling enak untuk sarapan dan Papa dengan setia sudah menunggu di pintu depan.

“Sayang, ayo, berangkat! Papa tunggu di mobil.”

“Iya, Pa. Sebentar. Earphone-ku ketinggalan di kamar.”

Sebenarnya, perjalanan menuju asrama hanya membutuhkan waktu 40 menit saja. Agak ke luar kota, tetapi tidak berada jauh dari tempat tinggalku. Sehingga, tanpa kusadari, perjalanan ke asrama yang ditemani musik favorit melalui earphone-ku dilalui dengan begitu cepat.

“Sudah sampai, Sayang!” kata Papa.

Aku melepas earphone-ku, lalu bergegas turun dari mobil. “Ma, Pa, sampai jumpa lagi!”

“Selamat belajar, Sayang!” balas Mama.

Aku memandangi mobil Papa yang bergerak menjauh. Kuputar badan menghadap gedung Liehtenstein School. “Hmmm ... baik-baik, ya, Semester Baru!”

Lihat selengkapnya