Fantasteen Ghost Dormitory in Den Haag

Mizan Publishing
Chapter #3

Prolog

Apakah kamu punya mimpi? Mimpi yang tidak akan kamu lepaskan hingga berhasil meraihnya? Mimpi menjadi ilmuwan, pelajar berprestasi, mempunyai keluarga yang menyayangimu, atau … mimpi menjadi seperti seseorang?

“Untuk apa aku bangun kalau akhirnya semua yang kugenggam tak bersisa lagi?” Gadis itu melirih lemah. Suaranya seakan kehilangan ruh. Dia tersenyum tipis kepada laki-laki berkacamata yang sedari tadi tidak bergerak.

Setiap orang mempunyai cara masing-masing dalam mewujudkan mimpi. Ya, agar mimpi tidak sekadar fantasi yang terjebak dalam kotak tanpa tahu cara mewujudkannya. Ada yang bermimpi secara realistis seperti realitas yang terjadi. Pemimpi seperti ini selalu melihat kenyataan yang terjadi dalam mewujudkan impian-impiannya. Dia tahu batas-batas mimpi yang bisa diwujudkan secara nyata maupun mimpi yang hanya sebatas impian.

Lihat selengkapnya