Blurb
Madrid, 16 September 2002 Querido Diario, semalam aku mimpi main layangan di halaman Asrama Aprendera. Layangannya seperti parasut, sewarna pelangi. Agak sulit menerbangkannya sendiri. Aku dibantu teman-temanku, Bella, Hugo, Edu, dan Aurellio. Kami berlari-lari di atas padang rumput hijau, menanti tiupan angin pertama yang akan melambungkan layangan kami lebih tinggi dari menara asrama. Pagi ini, bunga tidurku pun layu. Aku adalah Ogiwaua; seorang anak yang nyaris tanpa teman di sekolah ini. Hugo dingin. Bella galak. Edu hanya mau berteman denganku di kamar asrama. Namun yang paling parah Aurellio. Dia melanjutkan penyiksaan dan perlakuan buruk yang sudah jadi makananku ketika kami bersekolah dasar bersama. Padahal, tahun ini merupakan tahun kemunculan Enemigo. Setiap tiga belas tahun sekali, mereka bangun dan menghisap nyawa anak-anak berjiwa lemah. Guru kami berulang kali mengingatkan kami agar selalu riang bersama teman, "Jangan tunjukkan ketakutan atau kesedihan. Tapi tunjukkan bahwa kebahagiaan menyertai kalian!"Apa iya aku masih ditemani nyawa pada akhir semester ini? :(