Fantasteen Ghost Dormitory in Tanzania

Mizan Publishing
Chapter #3

Prefiks

kita tahu hidup di mana, dengan siapa, untuk apa, dan bagaimana. Namun, tidak tahu mengapa kita hidup, mengapa terlahir ke dunia, dan mengapa kita yang dilahirkan. Hal itu dinamakan takdir.

Hanya Tuhan yang tahu alasan memberikan takdir yang berbeda kepada makhluknya. Takdirlah yang membawa kita ke kehidupan seperti ini. Takdir Tuhan juga yang membuat Olivia Smith terlahir sebagai albino dari pasangan Jack Smith dan Charlotte Smith.

Olivia Smith lahir dan tinggal di Brisbane, Australia, sebagai anak tunggal dari keluarga diplomat. Orangtuanya disibukkan dengan pekerjaan negara. Dia tinggal di rumah bersama beberapa asisten rumah tangga. Satu di antara mereka bernama Miss Lane, dia merupakan pengasuh Olivia. Sayangnya, Miss Lane harus pulang ketika malam menjelang dan orangtua Olivia tak pernah pulang secepat itu.

Ayah dan Ibu Olivia bukan albino. Genetika resesif dari ibunya yang menyebabkan Olivia berbeda. Kelainan bawaan hipopigmentasi membuat seluruh tubuh dan rambut Olivia berwarna putih. Rambutnya panjang sesiku, sedangkan matanya berwarna merah transparan. Olivia menderita miopi yang sangat parah, sehingga terkadang tersandung-sandung ketika berjalan. Walau sudah memakai kacamata, masih saja kurang jelas saat melihat. Sebagian orang albino memang memiliki gangguan di matanya.

Bagi Olivia, semua ini bukan masalah. Ya, walau di luar sana banyak yang memandang albino sebelah mata. Mereka yang meremehkan albino termasuk golongan orang awam. Mengapa? Mereka tidak tahu bahwa seorang albino memiliki kelebihan. Kebanyakan albino memiliki IQ lebih tinggi dari manusia biasa. Kemampuan menghafal dan penguasaan terhadap sesuatu lebih tinggi dari manusia normal. IQ tinggi inilah yang membuat Si Albino asyik dengan dunianya. Mereka bukan autis, tetapi mereka hanya beranggapan bahwa semua yang kita lakukan ini kekanak-kanakan.

Berbeda dengan apa yang dilakukan orang awam, teman-teman Olivia tidak menghiraukan kelainannya.

Mereka semua menganggap Olivia sama dengan manusia pada umumnya. Tidak ada satu pun dari temannya yang melecehkan Olivia. Mia, Zoe, dan Ava berusaha membuat Olivia bahagia.

Lihat selengkapnya