Blurb
Zera duduk di kursi dan mulai membuka lembar demi lembar buku tersebut. Tak sadar, dia meneteskan air mata. "Apa arti dari mimpi-mimpiku ini, ya?" Zera kembali membuka lembaran diary-nya. Dia mencoba menghubungkan beberapa kejadian di mimpinya dengan dunia nyata. Pada lembaran terakhir, dia mengambil pensil dan sebuah penggaris, lalu mulai menggoreskannya dalam buku itu. Selesai menggambar sketsa wajah seseorang, Zera menghapus air mata yang mengalir di pipinya. "Loh? Bukannya ini . . . ," Zera tersentak kaget, sampai-sampai pensil dan penggaris yang dipegangnya jatuh ke lantai. Zera tidak menyangka, ternyata mimpi-mimpinya tentang Pangeran itu, semuanya berhubungan dengan seseorang yang spesial. Siapakah Pangeran misterius itu sebenarnya? Kenapa Zera sering memimpikannya?