Chris terbangun dari tidur singkatnya. Senja mulai mengintip. Tidak terdengar lagi suara burung ataupun serangga-serangga kecil. Pasti sudah sangat jauh dari kota, pikir Chris. Begitu dia hendak bertanya kepada kakaknya, Soldier meringkik tiba-tiba. Sebuah persimpangan lagi. “Pria itu bilang, ambil jalan yang rimbun,” gumam Key, menelaah sekitar. Mereka tidak mungkin berbalik. Rumah Tuan George tinggal sebentar lagi.
Key akhirnya menemukan jalan yang agak rimbun di persimpangan ini. Dia menarik tali kekang. Kudanya berbelok ke kanan dan melaju sedikit kencang. Lebih cepat sampai, lebih baik, bukan? pikirnya.
“Kak Key, apa aku melewatkan sesuatu yang menarik?” tanya Chris sembari mengucek-ngucek mata dan menemukan langit yang merah-jingga.
“Hanya suara kereta kuda dan bunyi-bunyian di dalam hutan,” ujar Key yang terus fokus pada kuda dan jalan. “Tidak ada satu pun yang menarik perhatian.”
Suasana sunyi seperti malam hari, padahal hari belum memasuki malam. Namun, tentu saja kamu akan berpikir, siapa yang tidak akan takut di dalam hutan selebat ini. Tanpa ada penjaga. Apalagi jika kamu hanya seorang anak kecil.
Gemeresik di semak-semak membuat Chris terkejut. “Apa itu tadi?” Dia menatap semak-semak yang kini dilewati oleh kereta usangnya.
“Mungkin, monster yang bersembunyi,” kata Key menakuti.
“Oh, Kak Key, aku sedang tidak ingin bercanda. Apakah kita seharusnya berbalik saja?” pinta Chris. “Kakak lihat sendiri, kan, hutan ini hening sekali. Dan, seperti yang Kakak bilang, jika suatu tempat itu hening—“ Perkataannya dipotong.
“Maka, kamu harus berhati-hati. Karena, ada sesuatu yang jahat bersemayam di dalam sana.” Key menyelesaikan kalimat Chris. “Kamu masih ingat pesan Pa, bukan? Ketika ada yang mengejarmu, maka larilah atau lawan kalau terdesak. Jangan perlihatkan bahwa kita sedang takut.”
Hutan menjadi lebih seram dari yang sebelumnya. Pepohonan besar berbonggol-bonggol terlihat seolah memperhatikan mereka. Lebih sering terdengar bunyi gemeresik aneh dari balik semak-semak yang rimbun. Bahkan, Soldier ogah-ogahan maju dan sulit dikendalikan.
“Aku yakin ada penculik anak-anak yang tinggal di sekitar sini,” oceh Chris.
“Chris ...,” ujar Key mengisyaratkan agar anak itu diam daripada mengoceh hal-hal aneh. Walaupun, Key berpikiran negatif juga, tapi dia tidak menunjukkan rasa takutnya di depan adiknya.