Ada sebuah cerita yang pas untuk mengantarmu tidur. Tapi, ketika mendengarnya kamu akan bermimpi buruk.
Sudikah kamu mendengarnya?
Angin semilir menyambutmu saat perlahan kamu membuka kedua mata. Tahu-tahu, kamu sudah berada di atas wahana bianglala, yang berputar di sebuah pasar malam yang sepi. Hanya ada kamu, dia, dan badut-badut menyeramkan yang menari-nari di bawah. Suasana pasar malam di sini telah terbakar hangus. Yang tersisa hanyalah wahana bianglala ini.
Kamu tatap dirinya yang duduk di sampingmu. Dia merangkulmu dengan sebelah tangannya, di tangannya yang lain dia menggenggam sebilah pisau.
Dia menyeringai menyeramkan. Bulu kudukmu merinding dibuatnya. “Kamu sudah bangun,” katanya selembut mungkin. Namun, yang terdengar bukanlah nada yang lembut. Ucapannya malah terdengar seperti mengancam keselamatanmu.
“Kamu culik aku?” Tanyamu lirih.