Dua hari kemudian dokter tua itu datang lagi. Kali ini Min Joon Ki sedang ditemani oleh Jiwon dan Junho.
“Sudah siap mendengar kabar dariku, anak muda?”
“Kau bawa kabar baik atau buruk, Dokter?”
“Dua duanya aku bawa.” Dokter itu tersenyum. “Mau dengar yang baik atau yang buruk dulu?”
“Yang buruk dulu saja deh.” Joon Ki tersenyum kecut, yang dibalas dengan senyum kecut pula oleh dokternya.
“Pertama…,”
“Argghhh!!! Memangnya ada berapa kabar buruknya?” Rapper itu memotong kalimat sang dokter dengan raut putus asa. Junho mengelus rambutnya untuk menenangkan.
“Sabar ya Joon Ki-ssi, kabar buruknya memang cukup banyak.” Sang dokter berusaha menenangkan rapper pucat itu.
“Makanya dua hari yang lalu aku tidak langsung memberitahumu, aku khawatir kondisimu drop lagi. Saat kritis kemarin, kami sudah melakukan observasi menyeluruh terhadap dirimu. Kondisi organ-organ tubuhmu sudah tidak sehat, bahkan ada yang sudah tidak bisa diperbaiki. Gaya hidupmu selama belasan tahun ini menyebabkan komplikasi pada liver dan ginjalmu. Lambungmu kondisinya juga tidak baik.” Dokter itu berhenti sejenak sebelum melanjutkan.
”Livermu terkena hepatitis alkoholik yang disebabkan oleh seringnya mengonsumsi alkohol selama bertahun-tahun. Itu juga yang menyebabkan kamu menderita gagal ginjal akut, sehingga sempat kritis. Kau harus berhenti minum alkohol jika ingin tetap hidup.” Dokter tua itu menepuk-nepuk tangan Joon Ki, sementara laki-laki itu mulai tak nyaman dalam posisi berbaringnya. Dadanya berdebar kencang mendengar kalimat-kalimat yang diucapkan dokter tua itu.
“Kondisi livermu ini adalah lanjutan dari sakitmu lima tahun yang lalu. Masih ingat kan?” Joon Ki mengangguk menjawab pertanyaan sang dokter. Lima tahun yang lalu dirinya dilarikan ke rumah sakit setelah menyelesaikan tur solonya dengan kasus yang sama.