Farewell to the Stage

Dyna Rukmi Harjanti Soeharto
Chapter #4

Hiburan Untuk Min Joon Ki

           Beberapa hari setelah Joon Ki keluar dari rumah sakit, dia dan keenam anggota The Kings yang lain berkumpul di apartemennya bersama pemilik agensi HitMaker, manajer Song Seon Ho, dan dokter Ji Seo. Mereka melakukannya secara tertutup agar kabar tentang kondisi kesehatan Joon Ki tidak terendus media. Karena meskipun telah menghabiskan waktu satu bulan di rumah sakit, kondisi kesehatan sang idola tidak lagi sama. Keadaan liver dan ginjalnya membuat penyanyi itu tidak akan pernah bisa sembuh seratus persen.

        Sang rapper yang masih dalam masa pemulihan duduk di sofa, sementara anggota yang lain mengelilinginya. Bahkan Junho memeluk bahunya, membuatnya merasa nyaman.

           Kang Tae Hyuk sebagai pemilik HitMaker menyampaikan bahwa dengan kondisi kesehatan Joon Ki alias Gara, yang tidak memungkinkan untuk kembali ke panggung, mereka harus memikirkan konsep baru untuk The Kings. Joon Ki tetap sebagai rapper, produser dan penulis lagu untuk album mereka. Namun dia tidak akan pernah lagi tampil di panggung konser besar. Laki-laki itu hanya tidak akan ikut tur konser. Untuk rekaman lagu, wawancara, dan pembuatan video musik yang tidak mengeluarkan energi besar dokter masih mengizinkannya dengan beberapa syarat.

        “Lebih baik aku mati daripada tak boleh kembali ke panggung. Menyanyi itu ya di panggung. Panggung adalah hidupku. Melihat lautan lightstick dan mendengar teriakan Kingsmen itu sumber energiku.” Sang idola mendesah pilu.

        “Begini saja,” Song Seon Ho, sang manajer buka suara, “Yang kamu keluhkan pasti karena tidak akan bisa menyapa penggemar di panggung lagi kan?” Rapper pucat itu mengangguk lemah.

        “Lima belas tahun ini aku selalu dielu-elukan di mana-mana, teriakan penonton konser bagaikan candu buatku. Aku merasa paling bahagia saat berada di atas panggung. Kini aku tak bisa lagi bertemu mereka. Tanpa panggung aku akan mati.”

       “Aku punya usul. Gara ini kan sudah menjadi idol papan atas dunia. Lagu-lagu yang diciptakan dan diproduksinya sudah dibawakan oleh para penyanyi kelas dunia, dan selalu merajai chart musik internasional. Konser solonya lima tahun lalu benar-benar menakjubkan dan membuka mata dunia. Kemampuannya sudah tidak diragukan lagi,” lanjut Seon Ho

           “Setelah lima tahun vakum, bagaimana kalau kita buat buku tentang kehidupan Min Joon Ki alias Gara. Kisah dari masa kecil, bergabung dengan The Kings, menjalani hari-hari sebagai trainee dan menjadi idol terkenal, bersolo karir, menjalani wajib militer, menikah diam-diam, sampai harus berpisah dengan panggung yang membesarkannya. Semacam farewell to the stage lah.”

           “Nanti bukunya kita buat dalam berbagai bahasa dan dilaunching di berbagai negara. Kamu akan bisa bertemu penggemar saat peluncuran buku itu, kita kemas menjadi fanmeeting. Jadi kamu turnya bukan konser nyanyi, tetapi promosi bukumu. Kamu masih bisa nyanyi juga, 2 atau 3 lagu saja dan tidak pakai koreografi yang menguras tenaga.” Seon Ho melanjutkan.

           “Tapi bukannya lima tahun lalu kita pernah bikin buku tentang The Kings ya?” Dong Joon menyela.

        “Itu kan tentang The Kings. Yang ini khusus tentang Gara, dan kita bikin format berbeda. Bikin aja buku ini ala novel populer yang menarik untuk Kingsmen lama maupun baru, bahkan mungkin yang bukan Kingsmen pun bisa tertarik untuk membaca.”

         “Wow, great idea, Hyeongnim!” Jiwon berseru gembira.

         “Betul, ini bisa jadi hiburan buatmu, Hyeong,” Jungwoo memeluk Joon Ki dengan penuh sukacita.

         Kang Tae Hyuk menepuk pundak Song Seon Ho dengan mata berbinar.

        “Betul, itu ide yang sangat bagus dan paling masuk akal untuk saat ini. Nah, sekarang masalahnya, siapa yang akan menulis bukunya?” Tae Hyuk bertanya kepada sang manajer.

Lihat selengkapnya