Seiring dengan perkembangan bisnis Radit, kesehatan Lina pun semakin membaik. Lina dapat berkomunikasi dengan normal seperti dulu. Di balik itu, menurut Yofi dan dokter yang memeriksa dan selalu memantau perkembangan Lina, dampak dari trauma yang dialaminya sesekali akan muncul. Namun, Radit tetap bersyukur dengan perubahan yang ada saat ini. Radit pun memutuskan untuk segera menikahi Lina. Radit pun menemui Pak Rohim di rumahnya.
“Pak, saat ini keadaan Lina sudah makin membaik. Radit sangat bersyukur, Pak”, Radit mengawali pembicaraan.
“Iya, Den. Bapak juga sangat senang. Allah masih memberikan kesempatan kepada kami melihat Lina kembali tersenyum”.
“Melihat keadaan Lina yang sudah membaik, izinkan saya untuk menepati janji saya, Pak. Semoga dengan saya mendampinginya, saya lebih bisa lebih leluasa mengiringi kesembuhan Lina tanpa adanya fitnah”, Radit mengungkapkan rencananya.
“Maksud Den Radit?”, tanya Pak Rohim bingung.
“Saya akan menikahi Lina dalam waktu dekat ini, Pak. Itu pun kalau bapak dan ibu menyetujuinya”, ucap Radit.
“Baik, Den. Nanti bapak bicarakan dulu rencana ini dengan Ibunya Lina. Barangkali beliau punya pertimbangan lain. Perempuan dan laki-laki itu sering kali memiliki pemikiran yang beda, Den. Nah, itu juga yang harus Den Radit pahami setelah menikah nanti”, Pak Rohim menepuk pundak Radit.
“Baik, Pak”, ucap Radit seraya mengacungkan jempolnya tanda setuju.
Esok harinya, Pak Rohim membicarakan rencana Radit kepada istrinya. Bu Ida menyambut niat baik Radit dengan gembira. Dia memang merasa tidak nyaman jika Radit sering datang menemui putrinya, sedangkan mereka belum menikah. Di kampung, fitnah mudah sekali tersebar.
Setelah ditentukan tanggalnya, persiapan pun mulai dikerahkan. Penduduk kampung benar-benar kompak saat akan ada hajatan. Semua bergotong royong membantu persiapan pernikahan Lina dan Radit.
Sejak subuh, ada ibu-ibu yang berbelanja ke pasar diantar oleh mandor baru perkebunan. Selanjutnya, mereka mulai meracik makanan. Ada yang bertugas memotong sayuran, mengulek bumbu, membuat panganan, dan menyiapkan buah-buahan.