Delapan hari kemudian, Radit yang sangat rajin memerhatikan kalender dan menghitung masa subur wanita, kembali mengajak Lina berusaha bersama untuk mendapatkan keturunan. Kali ini, Radit lebih berhati-hati seperti yang dipesankan Yofi kepadanya. Perlahan, namun pasti dengan memperhatikan mood dan karakternya.
“Sayang, putranya Yofi lucu, ya?”, tanya Radit mengawali pembicaraan setelah berusaha mendalami karakter Lina yang terkadang seperti anak kecil.
“Iya, Bang. Anak itu sangat menggemaskan dan cerdas sekali”, ucap Lina.
Radit menunggu pernyataan Lina yang juga ingin memiliki momongan seperti halnya Yofi dan Ayu.
“Anak itu kalau dibawa ke perkebunan teh pasti sangat senang ya, Lin”, tanya Radit.
“Iya, Bang. Saya juga dulu waktu kecil senang bermain di perkebunan teh”, ucap Lina.
“Sepertinya kalau kita punya anak kecil asyik juga ya, Bang. Kita ajak main ke kebun teh sekalian ke rumah ibu dan bapak”, Lina mulai menyatakan yang Radit harapkan.
“Tentu saja, Sayang. Semoga Allah segera memberi kita keturunan, ya. Untuk itu, kita harus berusaha”, ucap Radit sambil merayu istrinya.