Namaku Zalea Fiane, lebih akrab dipanggil Fia. Menurut kedua orangtuaku, Zalea berarti bunga, sedangkan Fiane adalah kecantikan. Aku sendiri tak terlalu tahu bagaimana asal-usul namaku itu. Tapi sungguh, aku begitu percaya bahwa nama adalah doa.
Sejak kecil, aku doyan makan lolipop, apalagi rasa susu. Dulu, Bunda selalu memberikannya ketika aku rewel. Lalu, kebiasaan itu terbawa sampai sekarang, saat aku memasuki semester empat sebuah universitas di Jakarta, tak sedikit teman-temanku yang meledek kebiasaanku itu. Mereka sering meledekku dengan panggilan bocah lolipop. Aku sendiri tak terlalu peduli dengan ledekan mereka. Lolipop sudah mengisi setengah perjalanan hidupku.
Ah, ngomong-ngomong soal perjalanan hidup, aku jadi teringat seorang lelaki yang pernah membuatku menjadi bunga. Dia menyimpanku di taman hatinya. Aku adalah penghuni hatinya yang paling bahagia. Candanya, keriangannya, membuat bunga itu tumbuh subur dan mekar berkali-kali. Sampai akhirnya, bunga itu layu dan bersedih beberapa waktu.
Aku tak mungkin melupakan lelaki tampan yang jika saja suatu saat kukecup pipinya, aku harus sedikit berjinjit. Hahaha.
Ah .… Fatamorgana, aku merindukanmu ....
--ooo--