1
Sejak SMA, aku sudah tertarik dalam dunia tulis- menulis, terutama puisi. Aku bisa menulis di mana dan kapan pun aku mau. Terlebih saat menemukan momen puitik. Ya, kalau sudah menemukan momen itu, aku biasanya melongo seperti orang bingung. Bahkan kadang-kadang meracau, mengeluarkan kata-kata puitisku yang dianggap aneh oleh orang-orang, lebay. Tapi, aku tak peduli dengan cemoohan itu. Aku sangat menikmati setiap momen-momen yang kutemukan secara tiba-tiba ....
Karena aku yang bisa tiba-tiba mendapatkan momen puitik, kemudian melolong dan sering meracau dengan kata-kata puitis itu, teman-teman menjuluki “Si Mrs. Lebay”. Ya, mungkin bagi mereka, menulis puisi adalah hal yang lebay. Padahal bagiku, puisi merupakan cara menangkap keindahan yang tak sembarang orang bisa lakukan. Meski tak bisa dibilang penulis yang andal, tapi setidaknya aku pernah men- juarai sebuah lomba menulis puisi di SMA.
Rasanya ingin kutumpahkan semua pengalaman dan peristiwa hidupku hanya lewat puisi. Bahkan saking sukanya pada puisi, dulu aku selalu membawa notes kecil di tasku. Ya, semua itu agar setiap momen puitik yang kudapat di mana pun bisa segera aku rekam dalam kata-kata. Tapi sekarang, notes kecil sudah kutinggalkan dengan aplikasi di handphone. Lebih simpel, hehehe .…
Bisa jadi puisi adalah kekasih pertamaku, hahaha.
2
Meski mencintai puisi, aku tak mengambil kuliah sastra. Bunda mendorongku masuk jurusan lain. Tapi, bukan berarti aku tak sampai hati meninggalkan kekasih pertamaku itu.