FATE

Fero P.
Chapter #1

Wei Guang dan Ye Na

Istana Kerajaan Chang An

“Hormat kepada Raja! Raja, Ratu meminta Anda untuk segera ke kediamannya, nampaknya Ratu akan segera melahirkan,” ujar seorang pelayan dari kediaman ratu.

“Apa? Pengawal! Segera ke Kediaman Ratu! Pengawal Li, segera panggil tabib terbaik di kerajaan ini.”

“Baik, Raja. Hamba segera melaksanakan perintah,” jawab Pengal Li.

Sang raja pun bergegas ke kediaman ratu, ini merupakan hari yang ditunggu-tunggu oleh Raja Liu dan juga seluruh penduduk Kerajaan Chang An sebab Ratu Kerajaan Chang An akan segera melahirkan. Seluruh penduduk sangat berharap agar Ratu Liu melahirkan seorang putra mahkota yang akan meneruskan kepemimpinan Raja Liu. Berita tentang ratu yang akan segera melahirkan menyebar dengan cepat di seluruh penjuru negeri, rakyat berbondong-bondong berkumpul di depan gerbang istana sembari menanti kelahiran sang penerus tahta. Aula kerajaanpun sudah dipenuhi oleh para pejabat istana. Baik pejabat istana maupun rakyat berlomba-lomba ingin mengucapkan selamat kepada raja dan ratu yang sangat mereka hormati. 

Di kediaman ratu, Pengawal Li telah tiba bersama tiga orang tabib terbaik di Kerajaan Chang An. Ratu Liu sedang berjuang melahirkan sang penerus tahta sementara Raja Liu menanti kelahiran anak pertamanya dengan wajah gelisah. Tak lama kemudian terdengar suara tangisan bayi yang sangat indah. Raja Liu segera menghampiri ratu yang tersenyum bahagia sembari melihat sang putra mahkota yang kelak akan memimpin kerajaan ini. Hari ini istana diliputi kebahagiaan. Berita kelahiran putra mahkota turut membawa kebahagiaan bagi seluruh rakyat Kerajaan Chang An. Raja pun memerintahkan kepada pengawalnya untuk membagi-bagikan 10 koin emas kepada setiap rakyatnya sebagai wujud syukur kepada Dewa langit atas kelahiran putra mahkota.

Seiring berjalannya waktu, kondisi ratu mulai pulih kembali. Namun, Ratu Liu merasa dada kirinya sering terasa sakit, tetapi beliau berpikir itu merupakan efek yang timbul setelah proses kelahiran anak pertamanya dan beliau tidak menghiraukan sakitnya ini.

Hari ini istana megah itu tampak sangat ramai, para pelayan terlihat sibuk menyiapkan hidangan dan hadiah yang akan dibagikan kepada para tamu di hari upacara peringatan sebulan kelahiran putra mahkota, Liu Wei Guang. Upacara dihadiri oleh seluruh keluarga kerajaan dan pejabat istana. Seluruh tamu yang hadir diberikan hadiah berupa telur merah sebagai lambang kebahagiaan dan sebuah permulaan hidup yang baru dengan hadirnya sang putra mahkota.

Setelah upacara selesai, Ratu berpamitan terlebih dahulu ke kediamannya karena Beliau merasakan sakit di dada kirinya. Raja Liu mulai khawatir dan meminta pelayan untuk memanggil tabib istana tetapi ratu menolak dan beralasan bahwa Ia hanya kelelahan dan membutuhkan istirahat, akhirnya sang raja pun menuruti permintaan ratu.

* * *

15 tahun kemudian

Di halaman kerajaan, tampak seorang pemuda sedang berlatih pedang bersama beberapa pengawalnya . Pemuda ini mengayunkan pedangnya dengan sempurna. Ia dapat menghindari setiap serangan yang diarahkan kepadanya dan serangan-serangan yang Ia berikan, dapat dengan mudah melumpuhkan lawannya.

Lihat selengkapnya