FaThin

Nurusifah Fauziah
Chapter #1

#Prolog

Hidupku sempurna

Aku merasa hidupku amat bahagia. Bersama ayah dan ibu aku tumbuh sebagai gadis yang memiliki bakat dari mereka. Mereka memberiku nama Fathin. Ibu bekerja sebagai seorang dokter di rumah sakit ternama kota Jakarta. Pekerjaannya membuat waktu ibu sangat tersita. Di hari libur pun terkadang ibu tetap sibuk bekerja. Alih-alih membenci pekerjaan ibu karena menjadi sulit bersamaku, aku memilih bangga dengan pekerjaan sibuknya yang telah membantu mengobati orang-orang sakit. Berbeda dengan ibu, ayah bekerja sebagai manager perusahaan. Tentu saja ayah memiliki waktu sedikit lebih banyak untuk menemaniku.

Sedikit waktu yang kami miliki tak menghambat kebersamaan. Terkadang ketika ibu sibuk bekerja di waktu libur, aku dan ayah mendatangi rumah sakit untuk sekedar makan siang bersama. Ketika memiliki waktu libur bersamaan biasanya kami memilih menghabiskan waktu di rumah.

Kami memiliki hobi yang sama dalam bermain alat musik. Ayah dengan biolanya, ibu dengan pianonya sedangkan aku, dengan gitar dan suaraku. Aku memiliki suara yang menurut orang tuaku berbakat tetapi aku juga bisa memainkan semua alat musik disini berkat latihan dari ayah dan ibu ketika aku merasa sangat penasaran sewaktu duduk di bangku Sekolah Dasar.

Ini kisahku, tentang Fathin yang sebentar lagi mengakhiri masa SMP-nya dengan penuh semangat dari harapan orang tuaku yang besar.

Lihat selengkapnya