Gila, ini sungguh gila. Aku benar-benar gak nyangka ini terjadi. Apa aku sedang bermimpi karna kebanyakan baca novel CEO1) di platform itu?
Fatiha pun mulai memejamkan kedua mata serta menghapus seringai di bibir. Lalu menghirup udara panjang melalu hidung dan menahannya sejenak. Sebelum menghembuskannya kembali melalui mulut secara perlahan-lahan.
Bangun, Fatiha. Bangun.
Dan Fatiha langsung membuka kedua mata. "Ah ... ternyata ini bukan mimpi ... sialan," bisiknya sambil menaikkan kepala untuk sejenak melihat wajah kedua orang tuanya sebelum kembali menunduk.
"Ada apa, Nak?" Tanya sang Ibu dengan ekspresi cemas, takut anaknya bersikap seperti tadi. Berkata kasar.
Fatiha tidak menjawab pertanyaan itu dengan untaian kata, tapi cukup dengan menggelengkan kepala. Lalu dia bangkit dari sofa dan meminta izin ke kamar tanpa memasang ekspresi apa pun di wajah. Hal yang sama juga dilakukan oleh Ayahnya sambil memperbaiki posisi peci.
"Fatiha," panggil sang Ayah tepat di saat tangan kanannya baru menyentuh pegangan pintu kamar.
"Ya, Yah," sahut Fatiha sambil membalikkan badan setelah membuka pintu.