Langkah Niki langsung berhenti waktu dia dan Malvin lagi santai jalan di sepanjang deretan kafe hits. Matanya langsung tertuju ke salah satu tempat dengan desain yang catchy.
“Itu kafe baru ya? Lucu juga tempatnya,” ucap Niki sambil narik tangan Malvin tanpa nunggu jawaban. Mereka melipir ke sana, cuma selisih dua bangunan dari tempat mereka berdiri barusan.
Begitu masuk, Niki langsung excited. Dia buka-buka menu sambil celingak-celinguk ngelihat interior kafe. Cozy, aesthetic, dan lighting-nya oke banget buat foto-foto. Abis pesen makanan, Niki yang tadinya duduk hadap-hadapan sama Malvin, langsung geser dan duduk di sebelahnya.
“Vin, foto dulu yuk,” ajaknya semangat.
Malvin cuma ngangguk singkat. Dia emang bukan tipe yang doyan selfie, tapi Niki udah ganti pose berkali-kali. Mulai dari senyum manis, duck face, sampe candid pura-pura ketawa. Terakhir, Niki rangkul Malvin dengan satu tangan dan jemarinya neken dagu cowok itu biar ngadep kamera.
“Lucu banget,” gumam Niki sambil cek hasil fotonya. Dia sandarin kepala ke bahu Malvin, sementara cowok itu malah sibuk main game di HP nya.
“Yang mana ya yang bagus buat dipost?” Niki ngomel sendiri, jempolnya scroll-scroll galeri. Terlalu banyak hasil fotonya, padahal tadi dia merasa hanya mengambil beberapa pose doang.
“Vin, menurut lo yang ini lucu nggak?”
"Nggak," jawabnya tanpa menatap foto yang di tunjuk Niki. Karena tatapannya masih fokus memperhatikan game yang sedang ia mainkan.
Niki kesal dan menarik wajah Malvin, memaksa Malvin untuk melihat foto yang sedang ia tunjukan.
Tiba-tiba, ada suara cewek lembut manggil, “Malvin?”
Refleks, Niki angkat kepala. Matanya langsung ketemu sama sosok cewek yang berdiri di depan meja mereka.
“Lo?” Niki otomatis ngerutin alis. Suaranya naik setingkat. “Ngapain lo di sini?”
Niki berdiri dan dengan sengaja berdiri di depan Malvin, seolah ngejagain cowok itu dari sentuhan si cewek.
Cewek itu bukan sembarang orang. Namanya Geran dan dia mantan pacarnya Malvin, sekaligus musuh bebuyutannya Niki. Dulu, kehadiran Geran bikin hubungan Niki dan Malvin renggang banget. Dan sekarang, Niki gak bakal biarin itu kejadian lagi.
Dia tahu Malvin mungkin masih punya rasa, tapi Niki nggak peduli. Buat dia, Geran adalah orang yang sudah ngerusak segalanya. Apalagi dulu mereka putus karena Geran ternyata selingkuh.
“Lo mau ngomong apa ke Malvin? Kalau gak penting, mending cabut deh. Jangan ganggu jam makan siang kita,” ucap Niki ketus, nada bicaranya tajam.