“PERGI KAU! PERGI!! JANGAN L-LAGI!!! AARRRGGH” Pikirannya kacau, trauma itu kembali muncul dalam benaknya setelah bertahun-tahun mencoba menghilangkan ingatan itu. Saga kabur secepat mungkin tanpa menoleh ke belakang sedikitpun. Jangankan menoleh, melihat wajahnya pun sudah tak sanggup lagi. Haruskah Saga senang, marah, atau malah ketakutan?
*2 jam yang lalu*
“Sagaa.. Hpnya taruh dulu nak! Sarapannya cepet dimakan, jangan Hp-an teroos.” Mungkin Oma sudah lelah menghadapi tingkah laku Saga selama 8 tahun lebih merawatnnya. Apalagi umur Oma juga sudah tidak muda lagi. Oma sangat identik dengan pakaian daster batik lengan tiga perempat dan berkuncir bun. “ iya tuh,, dengerin kalo Oma ngomong. Gimana sih,, hihi.” Kali ini Adik Saga ikut menanggapi omongan Oma. “ iya iya,, nih udah kutaruh Hpnya.” Saga pun menuruti perkataan Oma nya. “ nah gitu dong Kak.”