•Di saat lo ngerasain yang namanya patah hati. Lo harus yakin akan satu hal, kalau Tuhan akan menghadirkan orang yang tepat buat nyembuhin hati lo yang patah.•
AWAN gelap menyelimuti hamparan langit yang terbentang luas. Hanya tinggal menghitung detik, menanti tetesan bening turun membasahi tanah kering yang saat ini tengah menjadi tempat Radit berpijak.
Tubuhnya meluruh tepat disamping gundukan tanah yang dihiasi rerumputan hijau. Kedua matanya terasa panas, cairan bening seolah mendesak untuk segera keluar, bersatu dengan udara dingin yang menusuk hingga kelapisan kulit yang paling dalam.
Sakit, mungkin ini yang namanya terasa sakit–namun tidak berdarah, dan Radit merasakannya.
Radit tertawa sumbang, menertawakan kesedihan yang seolah enggan untuk pergi meninggalkan.
Hancur, sakit dan patah seolah bergabung menjadi satu. Menyesakkan, membuat sulit untuk sekedar bernafas. Bongkahan batu besar seolah datang menghantam tubuh yang sudah kehilangan penyanggahnya.