Felis Demon's

Yoru Akira
Chapter #2

#01

Jakarta, menjelang pergantian tahun 2020

Jalanan macet ibu kota melambatkan laju mobil all new jazz kuning yang baru saja keluar tol. Maklum menjelang pergantian tahun. Semua jenis kendaraan berjubel memenuhi jalan untuk merayakan tahun baru. Tidak jarang klakson sahut menyahut ketika ada motor yang nyelonong di tengah padatnya lalu lintas. Termasuk all new jazz kuning yang dikendarai seorang pria berpakaian rapi bersama perempuan cantik yang duduk gelisah di bangku belakang.

Sesekali ia melirik jam yang melingkar di pergelangan tangannya. Pukul 19.00 tapi ia masih terjebak macet. Ponselnya bahkan terus berdering dari tadi. Telepon dari sang mama - Ivanka - yang menanyakan di mana keberadaannya.

Perempuan muda yang belum genap 23 tahun itu baru saja melakukan pemotretan untuk sebuah brand lokal di Bali dan harus menghadiri peluncuran koleksi terbaru di butik mamanya. Wajar jika wanita itu terus menanyakan di mana ia sekarang. Sebab ia lah pemeran utama dalam peluncuran koleksi busana malam ini.

"Pak Adam, kita nggak bisa cari jalan pintas ya?" tanya perempuan muda itu mulai kehilangan kesabaran. Kemacetan dan hiruk pikuk kendaraan di luar membuatnya pusing. Belum jetleg yang masih mengganggu selama perjalanan.

"Maaf Non Allea, ini udah jalan paling cepat."

Perempuan muda yang dipanggil Allea itu hanya mengangguk. Ia tak bisa mencari solusi lain jika Pak Adam pun tidak bisa menenemukan jalan tercepat. Mencari ojek online pun terlalu riskan. Tubuhnya capek dan ingin diistirahatkan.

Ponsel yang ia genggam kembali berdering. Kini muncul nama oma - Tatiana Hermawan - di layar gawainya. Mata perempuan itu berputar jengah. Dari semua orang ia tidak mengharapkan neneknya yang menelepon saat ini. Sebab pembicaraan mereka pasti akan berakhir dengan perdebatan jika ia tidak mengontrol emosinya.

Allea mengatur napas sebelum menjawab telepon dari omanya. Ia tidak ingin memperlihatkan rasa capeknya pada wanita yang telah melahirkan ayahnya itu, jika tidak ingin mendapat siraman rohani mendadak.

"Ya Oma, Allea masih kejebak macet," kata Allea menjelaskan sebelum wanita itu sempat bertanya.

Lihat selengkapnya