Fender, Bukan Playboy Biasa

Syarif Hidayat
Chapter #2

Cewek Cakep Dikelas

Pukul masih menunjukkan 06.45, matahari mulai menyembul tak bersahabat menganggu sebuah wajah sayup pemuda yang tertidur pulas, ditambah bunyi dering alarm HP "Tulililiilililitt....." menyeringai keras lewat ke rongga - rongga telinga.

Seketika itu mimpi indah mewarnai cowok berambut ala Jon Bon Jovi kaget bak kesamber santet disiang bolong, sampe – sampe dia terpelanting jatuh lalu jidatnya Fender menatap tembok, uhhhh sakittttt.

Mulutnya langsung meletup – melutup bak Ikan Mujaer, "Arghhhhhh, adooohhhhh, jangkrikkkk, juancokkkk," umpat Fender sambil memegang jidat dan pinggangnya.

Kontan seisi makhluk yang ada dikawasan kos, langsung melihat ke arah kamarnya Fender, terutama tiga pria tampan Salem, Toha dan Kiko langsung menyerbu ke kamarnya.

"Dok dok dok," suara gaduh pintu terdengar keras, membuat Fender harus terpaksa bangun dari kamar tidur yang udah menemani sejak jaman susah sampe jaman tambah susah.

"Bikin kesel aja, emang aku Pak RT, Siallllllll.......," umpat Fender ngedumel.

Fender membuka pintu perlahan, "Alaaaaamak.." Fender menutup mulut, segerombolan tiga cowok langsung menyemprot segudang pertanyaan.

"Woi ada apa teriak - teriak nggak jelass," ujar Salem nggak pake baju cuma pake kolor warna putih doang.

"Apa ada hantu wanitaaaaa," tambah Toha keliatan blo'onya.

"Sop...!! kamu lagi kena setan, ups maksutnya kamu kerasukan setan," potong Kiko yang lagi pake handuk melipit diperutnya.

Ngelihat tetangga kosnya lagi nggak sopan memberondong pertanyaan bak wartawan Infotainment, Fender nggak terima, "He kamprettttttt.....! aku masih warasssss, Okeee....,"

Fender langsung menutup pintunya dengan keras, ketiga temennya langsung diem melihat dia naik pitam, "Hoiiiii para penghuni kos yang budiman, kalian cermati tulisan ini, okeee selamat pagi," ujar Fender nyembul keliatan wajahnya dan menutup pintunya lagi, "Bruak"

Ketiga temennya melongo melihat sebuah kalimat menempel didinding pintu, 

"Jangan berteriak selain anjing dan yang punya utang"  

Ketiga temennya langsung menelan ludah.

Fender melihat HP mungilnya Motorolla W150 tergeletak, terus berbunyi, "Waduh jam seginiiii, alarmnya dah bunyi, aku ada kuliah ibu tiri lagi," dengan cepat dan tanpa mandi, Fender memakai pakaian kebanggaannya.

Prat pret sretttt, kaos oblong warna hitam bergambar pejuang HAM Munir melekat ditubuh kurusnya, dengan cepat bak batman lagi pake baju, terus celana jeans warna hijau sudah melekang dipinggang kecilnya, wal hasil Fender berkaca ria, "Wuzzzzzz, ternyata ganteng juga hari ini," batin Fender sambil nyengir dikit.

Tak lupa juga bunyi lagunya Bon Jovi, Its My Life mengiringi Fender berdandan, 5 menit udah lewat, Fender keluar dari kosnya dan menaiki motor butut honda CB 100, belum sempet nyetarter motor bututnya, Fender menyeruak keras, "Koooooo......kita udah telat."

Tak kalah cepet Kiko langsung keluar dari tempat persembunyiannya dan lari meloncat bak adegan film action, "Gooooo..!"

Suara dengung Honda CB 100 nya terdengar keras, dan gerrrr melesat jauh meninggalkan markas kosnya Fender.

Sesampai dikampus, Fender dan Kiko kebingungan ngeliat kelasnya udah sepi.

"Wah kalo gini kita kena lagi Fen," celetuk Kiko.

Fender cuek nggak menghiraukan Kiko, karena nih anak lagi mencari jalan keluar, bagaimana dia harus masuk kelas.

"Fen gimana nih? kita udah nggak masuk tiga kali kelasnya Ibu tiri, bisa - bisa kita ngulang tahun depan," ujar Kiko cemas sambil ngeliat kelasnya.

"Tenang Ko, kasih aku tuk mikirrr."

"Fen kalo kamu mikir keterusan bisa - bisa satu jam kita disini terus tolollllll, mending kamu ikutin saranku aja, kita ngaku aja kalo kita salah, terus sujud ria di kakinya Ibu tiri, sapa tau Ibu tiri mau maafin kita, gimana?" usul Kiko.

"Aku nggak setuju, emank dia Ibuku, mo sujud dikakinya, sorryyy!!" tolak Fender sok imut.

"Terus gimana Sopp, masa kita ngulang tahun depan, nggak lucu," Kiko semakin cemas.

Nggak lama kemudian seseorang ngagetin dari belakang, "Lagi ngapain kalian berdua, nggak ikut kuliahnya Bu diah," tanya Pak Somad dosen mata kuliah Analisa Laporan Keuangan.

"Nah ini dia dewa penyelamat kita," ucap Fender nyengir.

Pak Somad jadi bingung, "Maksud kalian apa?"

Tanpa basa - basi Fender langsung menyeret Pak Somad menjauh dari Kiko, sedangkan Kiko hanya melongo ngeliat sobatnya nggak sopan.

"Pak, sorry seribu sorry deh pak, dengan hormat dan rasa tanggung jawab, saya minta tolong ya pak yaaa yaa yaa," tembak Fender ngerayu.

Pak Somad tambah bingung.

"Gini pak, saya kan udah tidak masuk tiga kali, jadi saya minta tolong ke bapak, bagaimana supaya saya dan Kiko bisa masuk, kalau tidak bisa masuk hari ini, saya ngulang tahun depan, masa Bapak rela ngeliat mahasiswa bapak yang cakep ini ngulang lagi," jelas Fender merayu.

"Ohhhh jadi gitu?" Pak Somad mikir sejenak, "oke, Pak Somad nolong kamu, jadi gini, saya mencoba mengalihkan perhatian Bu Diah, setelah berhasil kalian langsung masuk."

Rencana Pak Somad pun matang, lalu bergegas cepat menuju kelasnya Fender, yaitu menjalankan misi rahasia buat Fender, sedangkan Fender dan Kiko melihat dari jauh sambil ngumpet dibalik tembok.

Cratttt crutttt waktu berselang dengan cepat, Fender dan Kiko melongo ngeliat Pak Somad lagi beraksi didepan kelas sambil nemuain Bu Diah.

"Fen, kira - kira Pak Somad ngerencain apa ya buat kita?" tanya Kiko.

"Kamu diam aja blo'on, yang penting kita bisa masukkk," jawab Fender singkat sambil ngamatin Pak Somad dan Bu diah.

Kiko langsung menjitak Fender, "Sialannnn, aku nggak bloo'on, dasar tikus."

Lihat selengkapnya